Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor kawakan dan CEO Berkshire Hathaway Inc, Warren Buffett membuat beberapa pengakuan blak-blakan pada rapat pemegang saham, Sabtu (1/5) kemarin.
Diantaranya adalah penyesalan Buffett atas penjualan sebagian saham Apple Inc, penjualan saham maskapai penerbangan dan usaha perawatan kesehatan yang gagal.
“Itu mungkin kesalahan,” kata Buffett tentang keputusannya untuk menjual sebagian saham pembuat iPhone tahun lalu, seperti dilansir Bloomberg.
Langkah tersebut juga dianggap sebagai kesalahan oleh mitra bisnisnya Charlie Munger, yang telah memberi tahu Buffett tentang pandangannya "dengan caranya yang biasa-biasa saja," canda Buffett pada pertemuan virtual tersebut.
Baca Juga: Warren Buffett akan gelar RUPS yang berbeda tahun ini, simak bocorannya
Membuat kesalahan dan menyelesali-nya bukanlah hal baru bagi Buffett yang kini berusia 90 tahun. Sebagian isi suratnya ke pemegang saham pada bulan Februari lalu memang dikhususkan untuk menjelaskan kesalahan "besar" saat membayar lebih saat membeli saham pembuat suku cadang pesawat, Precision Castparts.
Namun pertemuan tahunan tahun ini dibumbui dengan pengakuan salah langkah, bahkan setelah bisnis Berkshire mencatatkan kuartal yang kuat dengan pendapatan mencapai level tertinggi kedua dalam data sejak tahun 2010.
Presiden Henry H. Armstrong Associates, James Armstrong, mengatakan, Buffett dan Charlie memang selalu beruasha mengakui kesalahan mereka dan menghadapi risiko atas kesalahan itu.
Buffett juga terus "berusaha mengingatkan kami dengan lembut bahwa sebagian besar uang Berkshire diinvestasikan dengan baik," katanya.
Saham Maskapai
Miliarder tersebut menghadapi pertanyaan tentang mengapa Berkshire tidak memanfaatkan penurunan pasar sementara yang dimulai pada akhir Maret tahun lalu untuk mengambil lebih banyak saham dengan harga yang tertekan.
Sebaliknya, konglomerat itu malah menggunakan minggu-minggu pertama penutupan AS untuk membuang saham maskapai penerbangannya karena pandemi membatasi perjalanan dan, di akhir tahun, memangkas kepemilikan banknya.
Saham Delta Air Lines Inc. dan Southwest Airlines Co., dua maskapai penerbangan yang dimiliki Berkshire, kemudian menguat lebih dari 45% setelah akhir Mei hingga sisa tahun 2020.
Baca Juga: Ini Penyebab Terangkatnya Harga Uang Kripto dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar Kedua
"Saya tidak menganggapnya sebagai momen yang bagus dalam sejarah Berkshire," kata Buffett tentang periode tersebut. Buffett menambahkan bahwa pemulihan ekonomi telah melampaui ekspektasi mereka, berkat langkah-langkah stimulus pemerintah.
Buffett juga mengatakan akan sulit bagi operator tersebut untuk mendapatkan bantuan federal yang menyelamatkan mereka jika investor kaya dianggap sebagai pemegang saham yang signifikan di perusahaan tersebut. Buffett masih tidak akan berinvestasi di maskapai penerbangan karena tekanan saat ini pada bisnis perjalanan.
Dan sementara Buffett membuat beberapa kesepakatan termasuk bertaruh pada aset gas alam, dia tidak melakukan akuisisi substansial apa pun meskipun ada tekanan pandemi pada beberapa bisnis.
Sementara itu, Munger menjelaskan bahwa akan menjadi standar yang terlalu tinggi untuk berpikir bahwa manajer uang selalu dapat menentukan waktu yang tepat dari dasar pasar untuk menempatkan banyak uang untuk bekerja.
Baca Juga: Melihat kesamaan Jeff Bezos dan Warren Buffett dalam berinvestasi
Ada juga contoh penyesalan di bisnis Berkshire lainnya. Ajit Jain, wakil ketua yang menjalankan operasi asuransi perusahaan, mengatakan bahwa perusahaan asuransi mobil Geico terlambat mengadopsi telematika, perangkat yang digunakan untuk melacak pengemudi dan memberi penghargaan kepada mereka untuk perilaku yang lebih baik.
“Geico jelas ketinggalan bus dan terlambat mengapresiasi nilai telematika,” kata Jain. "Mereka menyadari fakta bahwa telematika memainkan peran besar dalam mencocokkan tingkat risiko."
Dalam pernyataan yang lebih luas tentang industri tersebut, Jain mencatat bagaimana perusahaan asuransi telah meremehkan risiko pandemi, mengharuskan mereka sekarang mengkalibrasi ulang model mereka. Industri kemungkinan akan lebih canggih dalam memikirkan risiko pandemi di seluruh portofolio mereka, katanya.
'Cacing pita'
Buffett mengulas bisnis usaha perawatan kesehatan Berkshire yang telah didirikan dengan JPMorgan Chase & Co dan Amazon.com Inc untuk menyerang apa yang disebut “cacing pita” berbiaya tinggi dalam sistem.
Namun Buffett dengan menyelsai mengakui bahwa usaha itu akhirnya ditutup tahun ini. Buffett juga mengakui pada hari Sabtu tantangan dalam mencoba merombak industri dengan begitu banyak pemangku kepentingan, dan itu menyumbang bagian penting dari produk domestik bruto negara.
“Kami melawan cacing pita dalam ekonomi Amerika dan cacing pita menang,” kata Buffett.
Pengakuan kesalahan itu juga disertai dengan kritik dan sindiran dari Munger dan Buffett. Ledakan di SPACs, atau perusahaan akuisisi tujuan khusus, mungkin tidak akan bertahan lama, kata Buffett, sementara Munger membidik cryptocurrency dan ledakan dalam perdagangan ritel.
Pasangan itu mencaci para profesional yang mendorong orang-orang yang hanya mengikuti naluri alami manusia untuk berjudi. “Itu benar-benar mengibarkan bendera merah pada banteng,” kata Munger.