kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Waspada gelombang kedua infeksi virus corona impor


Jumat, 20 Maret 2020 / 13:22 WIB
Waspada gelombang kedua infeksi virus corona impor
ILUSTRASI. Penumpang menggunakan masker saat menunggu kereta di Bandara Beijing, China.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China Daratan mencatat 39 kasus baru virus corona pada Kamis (19/3). Semua kasus baru virus corona  itu diimpor dari luar negeri.

Dari domestik, CNN melaporkan, tidak ada kasus baru yang dilaporkan dan ini hari kedua China melaporkan tidak ada peningkatan kasus virus corona yang ditransmisikan di dalam negeri. Itu adalah momen yang sangat penting bagi negara tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.

Baca Juga: Arab Saudi menangguhkan penerbangan domestik dan transportasi umum lokal

Tetapi, China khawatir dengan wabah corona dari kasus-kasus impor yang baru saja tiba. China menyebut ini sebagai gelombang kedua infeksi virus corona.

Apa itu gelombang kedua?

Ini pada dasarnya adalah "gelombang kedua" infeksi atau wabah yang datang dari orang yang terinfeksi yang telah tiba di negara itu dari luar negeri, setelah upaya untuk mengendalikan wabah awal.

Mengapa ini menjadi masalah?

Negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Singapura telah melihat beban kasus stabil dalam beberapa pekan terakhir, sebagian besar berkat kombinasi penguncian atau isilasi agresif dan langkah-langkah jarak sosial.

Puluhan juta orang di daratan Cina dan tempat lain di Asia menjadi sasaran berbagai pembatasan, dengan orang-orang tidak dapat meninggalkan rumah atau tempat tinggal mereka, atau pergi bekerja atau sekolah.

Nah, meningkatnya kasus infeksi corona terkait perjalanan ke luar negeri telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pengorbanan berupa isolasi dan pembatasan itu bisa sia-sia.

Baca Juga: Efek corona, Fitch pangkas pertumbuhan ekonomi global



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×