Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Kasus warga yang terjangkit virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan bertambah 14 orang. Dengan demikian, total pasien dengan kasus MERS menjadi 122 orang.
Akibatnya, 2.000 sekolah ditutup untuk menghindari penyebaran virus mematikan ini. Dunia bisnis Korsel dan sektor pariwisata pun ikut terpukul.
Dalam situs resminya, Kementrian Kesehatan Korea Selatan menjelaskan, kasus MERS di Korsel menjangkiti seorang ibu hamil berusia 39 tahun.
Dalam panel diskusi yang digelar kemarin (10/6), World Health Organization (WHO) menjelaskan, pemerintah Korsel harus melakukan pencegahan infeksi dan mengeluarkan kebijakan lain untuk mengontrol penyebaran virus. WHO juga merekomendasikan agar Korsel kembali membuka sekolah karena belum ditemukan adanya bukti bahwa penyebaran virus terjadi di sekolah.
Penyebaran ini juga menyebabkan ancaman bagi perekonomian Korsel. Bank of Korea pada hari ini (11/6) menurunkan tingkat suku bunga acuannya dengan tujuan daya beli konsumen Korsel tidak terpukul.
Sementara itu, pihak yang terkena dampak paling besar adalah para pedagang ritel di mana keuntungan mereka diramal akan anjlok 60% jika virus MERS berlangsung hingga empat bulan lamanya seperti di Hong Kong pada 2003 silam.