kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   1,00   0,01%
  • IDX 7.048   64,41   0,92%
  • KOMPAS100 1.051   11,06   1,06%
  • LQ45 826   9,15   1,12%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 421   5,22   1,25%
  • IDXHIDIV20 508   6,31   1,26%
  • IDX80 120   1,37   1,15%
  • IDXV30 125   1,04   0,84%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

Waspada, Temuan Zat Pemicu Kanker di Obat Jerawat


Jumat, 08 Maret 2024 / 04:10 WIB
Waspada, Temuan Zat Pemicu Kanker di Obat Jerawat
ILUSTRASI. Kantor FDA Amerika Serikat


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Beberapa produk perawatan jerawat dari merek terkenal disebut memiliki kadar benzena, yang bisa menyebabkan kanker. Lembaga independen di Amerika Serikat, Valisure Laboratorium, menyebut, kadar benzena tinggi ditemukan di sejumlah produk perawatan produksi merek terkenal.

Di antaranya yang disebut adalah Clinique dari Estee Lauder, Up &Up milik Target dan Clearasil milik Reckitt Benckiser. Valisure mengajukan petisi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) AS agar menarik produk tersebut dari peredaran serta menyelidiki dan merevisi panduan industri. 

Menurut Valisure, benzena juga terdeteksi pada produk Proactiv, PanOxyl, sabun batangan jerawat Walgreens dan krim jerawat Equate Beauty keluaran Walmart. "Benzena dapat terbentuk pada tingkat yang sangat tinggi, baik dalam produk perawatan jerawat yang diresepkan maupun yang dijual bebas," kata Valisure, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: 5 Manfaat Vitamin K untuk Kulit, Kurangi Kerutan hingga Perkuat Skin Barrier

Reckitt Benckiser menyangkal temuan ini. Dalam rilisnya, perusahaan ini mengatakan temuan tersebut tidak realistis dan menegaskan semua produk Clearasil aman bila digunakan dan disimpan sesuai petunjuk pada labelnya. 

Estee Lauder juga menyebut Clinique hanya menggunakan benzoil peroksida di satu produk, dan aman digunakan. Sementara Target dan Walmart tidak menanggapi permintaan komentar Reuters. FDA juga belum menanggapi petisi Valisure.

Valisure memaparkan, kasus penemuan benzena ini berbeda dari yang pernah terjadi. Sebelum ini, biasanya benxena yang ditemukan dalam kosmetik merupakan kotoran dari bahan yang mengalami kontaminasi.

"Namun, benzena dalam produk mengandung benzoil peroksida berasal dari benzoil peroksida itu sendiri," kataDavid Light, Co Founder dan President Valisure. 

Tes Valisure menunjukkan sejumlah produk yang diperiksa bisa membentuk benzena hingga lebih dari 800 kali lebih tinggi dari batas konsentrasi yang diizinkan FDA. 

Baca Juga: Ini 5 Jenis AHA dalam Produk Skincare, Jangan Keliru!
 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×