kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Waspada! WHO Sebut BA.2 atau Omicron Siluman Sudah Terdeteksi di 57 Negara


Rabu, 02 Februari 2022 / 11:22 WIB
Waspada! WHO Sebut BA.2 atau Omicron Siluman Sudah Terdeteksi di 57 Negara
ILUSTRASI. WHO menyebutkan, varian Omicron BA.2 berbeda dengan BA.1 di beberapa mutasi, termasuk protein lonjakan. Itu berarti, BA.2 lebih menular. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan, varian Omicron garis keturunan BA.2, populer dengan sebutan Omicron siluman, sudah terdeteksi di 57 negara.

"Proporsi kasus mingguan BA.2 meningkat menjadi lebih dari 50% selama enam minggu terakhir di beberapa negara," ungkap WHO dalam Pembaruan Epidemiologis Mingguan tentang Covid-19 yang rilis Selasa (1/2).

Menurut WHO, investigasi secara independen tentang karakteristik BA.2, termasuk sifat penularan, kemampuan menembus kekebalan, dan virulensi, harus menjadi prioritas. 

Baca Juga: Jangan Menunggu Demam, Begini 2 Gejala Awal Terpapar Varian Omicron

Baca Juga: 7 Tempat Ini Berpotensi Jadi Pusat Penularan Varian Omicron

"Itu penting untuk mempertimbangkan proporsi relatif dari garis keturunan BA.1 dan BA.2 dalam konteks kasus ketika menafsirkan data," sebut organisasi di bawah naungan PBB tersebut.

Yang jelas, WHO yang bermarkas di Jenewa, Swiss, menyebutkan, varian Omicron BA.2 berbeda dengan BA.1 di beberapa mutasi, termasuk protein lonjakan. Itu berarti, BA.2 lebih menular.

Yang jelas, saat ini BA.1 termasuk garis keturunan BA.1.1 masih mendominasi kasus varian Omicron secara global, menyumbang 96,4% dari sequences yang masuk ke GISAID per 31 Januari 2022.



TERBARU

[X]
×