Sumber: AFP |
SINGAPURA. Kecanggihan teknologi yang tersedia dalam smartphone berbuntut pada kerugian sebagian besar operator telekomunikasi. Kerugian tersebut khususnya terjadi pada merosotnya pendapatan dari jasa short massage services (SMS).
Perusahaan riset teknologi, Ovum merinci, operator global diprediksi merugi US$ 23 miliar dalam bisnis SMS pada akhir 2012. Hal ini disebabkan karena pengguna smartphone beralih ke aplikasi pesan gratis seperti WhatsApp.
Riset tersebut juga meramal kerugian yang lebih besar yakni mencapai US$ 54 miliar pada 2016.
“Pesan sosial menjadi lebih luas dan para operator berada di bawah tekanan untuk mendorong pendapatan komponen pesan dari bisnis komunikasi mereka,” jelas Neha Dharia, analis konsumen telekomunikasi, Ovum, Kamis (11/10).
Menurutnya, para operator perlu memahami dampak aplikasi pesan sosial terhadap perilaku konsumen, dalam hal perubahan pola-pola komunikasi dan dampak pendapatan SMS, serta menawarkan layanan yang sesuai.
Melalui WhatsApp misalnya, konsumen punya keleluasaan untuk bertukar pesan secara gratis dengan menggunakan jalur internet nirkabel, melampaui gateway SMS yang membebankan biaya per pesan atau untuk kuota per bulan.
“Level pertumbuhan akan terus berlanjut saat smartphone dan penetrasi mobile broadband meningkat,” lanjut Neha. Selain WhatsApp, beberapa aplikasi gratis juga menyebabkan operator SMS tekor. Aplikasi yang dimaksud adalah, Pinterest dan fring.
Perlu diketahui, SMS menyumbang 75% pendapatan non-pesan suara untuk perusahaan telekomunikasi secara global pada 2009. Namun tahun ini, pendapatan tersebut bisa amblas hingga 47%.