kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WhatsApp jamin kerahasiaan percakapan pengguna


Rabu, 06 April 2016 / 14:35 WIB
WhatsApp jamin kerahasiaan percakapan pengguna


Sumber: CNBC | Editor: Mesti Sinaga

Layanan pesan instan WhatsApp berupaya meyakinkan penggunanya tentang  keamanan dan privasi percakapan mereka dengan  mengenkripsi seluruh pesan yang dikirimkan melalui aplikasi WhatsApp.

Dalam sebuah postingan di blognya Selasa (5/4/2016), CEO WhatApp Jan Koum menjelaskan bahwa setiap percakapan di WhatsApp, baik percakapan pribadi ke pribadi maupun di grup, seluruhnya akan dienkripsi secara end-to-end sehingga hanya penerima yang bisa melihat pesan tersebut.  

 “Tak ada orang lain yang bisa melihat isi pesan itu. Tidak oleh para kriminal. Tidak juga para peretas (hackers). Tidak oleh rezim yang menindas. Bahkan, tidak juga oleh kami,”  tulis Koum, di blognya yang terdapat di  website WhatsApp.

“Enkripsi end-to-end akan membuat percakapan di WhatsApp menjadi percakapan yang pribadi,  laiknya percakapan dengan tatap muka,” ujar Koum.

Situs WhatsApp menjelaskan enkripsi end-to-end bekerja dengan mengamankan pesan melalui sebuah kunci yang hanya bisa dibuka dan dibaca oleh penerima dan pengirim pesan  dengan menggunakan sebuah kunci khusus.

Sebagai pengaman tambahan, setiap pesan yang dikirim memiliki gembok dan kunci unik tersendiri. Semua ini akan bekerja otomatis, bahkan WhatsApp mengklaim, mereka tak bisa membaca satu pesan pun.  

Langkah WhatsApp melakukan enkripsi ini  muncul di tengah perdebatan keras tentang enkripsi dan kerahasiaan data pengguna antara pemerintah AS  dan perusahaan tekhnologi, Apple.

Pada Februari lalu, FBI meminta Apple membuka data di IPhone milik salah seorang pelaku penembakan di San Bernardino. Tapi Apple menolak permintaan tersebut. FBI pun menyeret Apple ke pengadilan. Akhirnya FBI berhasil membuka data di IPhone tersebut tanpa bantuan Apple, dan gugatan di pengadilan pun gugur.   

Namun bagaimana, pun kasus tersebut telah memunculkan perdebatan  apakah kasus tersebut akan menjadi preseden  bagi otoritas untuk membuka data ponsel di masa mendatang. Kasus ini juga memicu kekhawatiran tentang  jaminan privasi pengguna ponsel.

 “Bagi saya, itu personal. Saya dibesarkan Uni Soviet, di bawah pemerintahan komunis, dan fakta bahwa orang tak bisa berbicara secara bebas menjadi salah satu alasan keluarga saya pindah ke Amerika Serikat,” tulis Koum.

Layanan pesan WhatsApp diambil alih oleh Facebook di tahun 2014 dengan harga yang cukup mengejutkan, US$ 19 miliar. Saat ini WhatsApp memiliki lebih dari 1 miliar pengguna di dunia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×