Sumber: FAQ WhatsApp,BBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WhatsApp akhirnya menggulirkan sistem keamanan terbaru yang diklaim akan membuat pengguna terhindar dari scam atau penipuan digital.
Meta Platforms, Inc. pada hari Rabu (6/8) mengumumkan bahwa mereka telah menghapus lebih dari 6,8 juta akun WhatsApp yang digunakan para scammers atau penipu yang beraksi di dunia digital.
Meta mengatakan, jutaan akun penipu tersebut menargetkan orang-orang di seluruh dunia pada paruh pertama tahun 2025.
"WhatsApp secara proaktif mendeteksi dan menghapus akun sebelum pusat penipuan dapat mengoperasikannya," kata Meta, seperti dikutip BBC.
Operasi bersih-bersih ini diumumkan Meta setelah WhatsApp meluncurkan tindakan anti-penipuan baru untuk memperingatkan pengguna tentang potensi aktivitas penipuan, termasuk modus di mana pengguna yang ditambahkan ke obrolan grup oleh seseorang yang tidak ada dalam daftar kontak mereka.
Baca Juga: WhatsApp Hapus Lebih dari 6,8 Juta Akun Scammer, Berpusat di Asia Tenggara
Sistem Keamanan Baru Anti-Scam
Fitur-fitur baru ini dirancang untuk membantu mendeteksi penipuan dalam obrolan grup dan individu di dalam layanan WhatsApp.
"Bagaimana Anda mengenali penipuan ini dan tetap aman? Kami bermitra dengan pakar keamanan internet dan peretas etis Rachel Tobac untuk berbagi bagaimana penipu dapat menargetkan orang – dan cara menghindarinya," tulis WhatsApp dalam postingan blognya.
Berikut adalah fitur anti-scam terbaru yang dihadirkan WhatsApp:
Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Chat WhatsApp Tidak Masuk saat Aplikasi Ditutup
1. Dalam Obrolan Grup
WhatsApp meluncurkan ikhtisar keamanan baru yang ditujukan kepada Anda ketika seseorang yang tidak ada di kontak Anda menambahkan Anda ke grup WhatsApp baru yang mungkin tidak Anda kenal.
Ikhtisar ini akan mencakup informasi penting tentang grup dan tips untuk tetap aman. Melalui peringatan tersebut, Anda dapat keluar dari grup tanpa perlu melihat obrolan.
Jika Anda merasa mengenali grup tersebut setelah melihat ikhtisar keamanan, Anda dapat memilih untuk melihat obrolan untuk konteks lebih lanjut. Namun, notifikasi dari grup akan dibungkam hingga Anda menandai bahwa Anda ingin tetap bergabung.
2. Dalam Obrolan Pribadi
Para penipu juga bisa menjangkau Anda secara langsung. Untuk mencegah taktik ini, WhatsApp masih menjajaki cara untuk memperingatkan pengguna.
Sistemnya serupa dengan peringatan pada undangan grup. Nantinya, pengguna akan menunjukkan konteks tambahan tentang siapa yang mengirimkan Anda pesan, sehingga Anda dapat memutuskan untuk melanjutkan obrolan atau tidak.
WhatsApp juga mengimbau para pengguna untuk berhenti sejenak, bertanya, dan melakukan verifikasi sebelum menanggapi pesan yang mencurigakan atau tidak biasa, terutama jika pesan tersebut berasal dari nomor yang tidak Anda kenal dan menjanjikan uang cepat.
Baca Juga: WhatsApp Bakal Punya Fitur Merangkum Chat, Ini Bocorannya
Tonton: Polemik Royalti Musik, Ini Kata Menteri Hukum, Cek Tarif Royalti Di Restoran Kafe