Sumber: Xinhua | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Sebanyak 184 negara kini telah bergabung dengan COVAX, sebuah inisiatif internasional yang dipimpin bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra untuk memastikan akses global yang efektif dan setara ke vaksin corona (Covid-19).
"COVAX mewakili portofolio terbesar dari potensi vaksin corona dan cara paling efektif untuk berbagi vaksin yang aman dan efektif secara adil di seluruh dunia," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers virtual seperti dikutip Xinhua, Selasa (20/10).
Menurut Tedros, berbagi vaksin secara adil adalah cara tercepat untuk melindungi komunitas berisiko tinggi, menstabilkan sistem kesehatan, dan mendorong pemulihan ekonomi global yang sesungguhnya.
Baca Juga: Proyek vaksin corona Jepang jadi sasaran hacker, diduga berasal dari China
Sebagai salah satu negara terdepan dalam pengembangan vaksin, Tiongkok telah resmi bergabung dengan COVAX. Menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, ini sebagai langkah penting untuk menegakkan konsep komunitas kesehatan bersama untuk semua dan menghormati komitmen mengubah vaksin corona menjadi barang publik global.
Pada konferensi pers virtual, Senin (19/10), Tedros juga menyebutkan bahwa pandemi corona telah memasuki "fase mengkhawatirkan".
Dengan datangnya musim dingin di belahan bumi utara dan percepatan tajam jumlah kasus baru corona, Tedros mengingatkan, beberapa bulan ke depan akan sulit, terutama di Eropa dan Amerika Utara.
"Jadi, penting bahwa semua pemerintah fokus pada hal-hal mendasar yang membantu memutus rantai transmisi dan menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian," kata Tedros.
Saat dunia sedang berjuang untuk mengatasi pandemi corona, negara-negara di seluruh dunia berlomba untuk menemukan vaksin.
Menurut situs web WHO, per 19 Oktober, ada 198 kandidat vaksin corona yang sedang dikembangkan di seluruh dunia, dan 44 di antaranya sedang dalam uji klinis.