kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

WHO: 184 negara sudah bergabung dengan COVAX untuk dapat akses setara vaksin corona


Selasa, 20 Oktober 2020 / 14:19 WIB
WHO: 184 negara sudah bergabung dengan COVAX untuk dapat akses setara vaksin corona
ILUSTRASI. Sebanyak 184 negara telah bergabung dengan COVAX, sebuah inisiatif WHO untuk akses vaksin corona.


Sumber: Xinhua | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Sebanyak 184 negara kini telah bergabung dengan COVAX, sebuah inisiatif internasional yang dipimpin bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra untuk memastikan akses global yang efektif dan setara ke vaksin corona (Covid-19).

"COVAX mewakili portofolio terbesar dari potensi vaksin corona dan cara paling efektif untuk berbagi vaksin yang aman dan efektif secara adil di seluruh dunia," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers virtual seperti dikutip Xinhua, Selasa (20/10).

Menurut Tedros, berbagi vaksin secara adil adalah cara tercepat untuk melindungi komunitas berisiko tinggi, menstabilkan sistem kesehatan, dan mendorong pemulihan ekonomi global yang sesungguhnya.

Baca Juga: Proyek vaksin corona Jepang jadi sasaran hacker, diduga berasal dari China

Sebagai salah satu negara terdepan dalam pengembangan vaksin, Tiongkok telah resmi bergabung dengan COVAX. Menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, ini sebagai langkah penting untuk menegakkan konsep komunitas kesehatan bersama untuk semua dan menghormati komitmen mengubah vaksin corona menjadi barang publik global.

Pada konferensi pers virtual, Senin (19/10), Tedros juga menyebutkan bahwa pandemi corona telah memasuki "fase mengkhawatirkan".

Dengan datangnya musim dingin di belahan bumi utara dan percepatan tajam jumlah kasus baru corona, Tedros mengingatkan, beberapa bulan ke depan akan sulit, terutama di Eropa dan Amerika Utara.

"Jadi, penting bahwa semua pemerintah fokus pada hal-hal mendasar yang membantu memutus rantai transmisi dan menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian," kata Tedros.

Saat dunia sedang berjuang untuk mengatasi pandemi corona, negara-negara di seluruh dunia berlomba untuk menemukan vaksin.

Menurut situs web WHO, per 19 Oktober, ada 198 kandidat vaksin corona yang sedang dikembangkan di seluruh dunia, dan 44 di antaranya sedang dalam uji klinis.

Selanjutnya: Pemerintah Arab Saudi berjanji akan membeli vaksin Covid-19 yang telah diuji



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×