kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

WHO buka lagi kemungkinan kebocoran laboratorium di Wuhan memicu wabah corona


Sabtu, 17 Juli 2021 / 00:10 WIB
WHO buka lagi kemungkinan kebocoran laboratorium di Wuhan memicu wabah corona
ILUSTRASI. Peter Daszak dan Thea Fischer, anggota satuan tugas WHO yang menyelidiki asal mula virus corona. REUTERS/Thomas Peter


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JENEWA.  Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendesak  Pemerintah China agar lebih kooperatif selama investigasi terkait asal-usul wabah corona. Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, meminta Beijing lebih transparan dan membuka akses data.

Dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss, Tedros mengaku pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran laboratorium yang memicu wabah corona di Wuhan pada Januari 2019. Menurutnya, bantahan terkait tuduhan tersebut bersifat "prematur.”

Pernyataan Tedros bergeser dari haluan kebijakan WHO yang selama ini cendrung menghindari konfrontasi dengan Beijing. Dia mengimbau agar China bersikap lebih kooperatif dalam penyelidikan. "Kami berharap akan ada kerjasama yang lebih baik untuk mengungkap apa yang terjadi,” kata dia, mengutip dw.com, Jumat (17/7). 

Sejak beberapa bulan terakhir, WHO menghadapi tekanan berganda untuk mengupayakan investigasi yang lebih dalam terhadap asal-usul wabah corona. Pada Januari tim ahli internasional menyambangi Wuhan untuk mengumpulkan data.

Namun menurut Tedros, tantangan terbesar dalam fase pertama investigasi adalah akses terhadap data mentah. "Data mentahnya tidak dibagikan,” kata dia.

"Sekarang kami sudah mendesain studi fase kedua dan kami meminta Cina untuk bersikap lebih transparan, terbuka dan kooperatif, terutama menyangkut data mentah seperti yang kami minta di masa awal pandemi,” lanjutnya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×