kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

WHO desak negara-negara kaya untuk menyumbangkan vaksin Covid-19 ke negara miskin


Jumat, 14 Mei 2021 / 20:24 WIB
WHO desak negara-negara kaya untuk menyumbangkan vaksin Covid-19 ke negara miskin
ILUSTRASI. World Health Organization (WHO) Director-General Tedros Adhanom Ghebreyesus. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara kaya untuk mempertimbangkan kembali rencana vaksinansi anak-anak, dan sebagai gantinya menyumbangkan vaksin Covid-19 ke skema COVAX untuk negara-negara miskin.

Mengutip Reuters, Jumat (14/5), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan, tahun kedua pandemi ditetapkan menjadi tahun yang lebih mematikan daripada tahun pertama, dengan India menjadi perhatian besar.

"Saya mengerti mengapa beberapa negara ingin memvaksinasi anak-anak dan remaja mereka, tetapi saat ini saya mendorong mereka untuk mempertimbangkan kembali dan sebagai gantinya menyumbangkan vaksin ke COVAX," katanya dalam pertemuan virtual di Jenewa.

Baca Juga: Kasus corona India melampaui 24 juta di tengah penyebaran varian ke seluruh dunia

Perdana Menteri India Narendra Modi membunyikan alarm atas penyebaran cepat virus corona melalui pedesaan yang luas di India pada hari Jumat, ketika penghitungan infeksi resmi negara itu melampaui 24 juta dan lebih dari 4.000 orang meninggal untuk hari ketiga berturut-turut.

Lebih dari 160,71 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona secara global dan 3.477.379 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.

Infeksi telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah sejak kasus pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019.

Selanjutnya: Meski ditentang WHO, obat anti-parasit tetap digunakan di India untuk atasi Covid-19



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×