kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

WHO: Kasus Omicron Berlipat Ganda dalam 1,5 hingga 3 Hari


Senin, 20 Desember 2021 / 06:08 WIB
WHO: Kasus Omicron Berlipat Ganda dalam 1,5 hingga 3 Hari
ILUSTRASI. WHO mengatakan, varian virus corona Omicron telah dilaporkan di 89 negara.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Sabtu (18/12/2021) mengatakan, varian virus corona Omicron telah dilaporkan di 89 negara. Selain itu, jumlah kasus meningkat dua kali lipat dalam 1,5 hingga 3 hari di daerah dengan penularan komunitas.

Reuters memberitakan, Omicron menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi. Akan tetapi tidak jelas apakah ini karena kemampuan virus untuk menghindari kekebalan, peningkatan penularan yang melekat, atau kombinasi keduanya, kata WHO dalam pembaruannya.

Badan tersebut menetapkan Omicron sebagai Variant of Concern pada 26 November, segera setelah pertama kali terdeteksi. Hingga saat ini, masih banyak yang belum diketahui tentang hal itu, termasuk tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

"Data keparahan klinis Omicron masih terbatas. Lebih banyak data diperlukan untuk memahami profil keparahan dan bagaimana keparahan dipengaruhi oleh vaksinasi dan kekebalan yang sudah ada sebelumnya," kata WHO.

Baca Juga: Gejala Covid-19 Varian Omicron Berbeda dengan Delta, Ini Penjelasannya

WHO juga menambahkan, "Data yang tersedia masih terbatas, dan tidak ada bukti peer-review, tentang kemanjuran atau efektivitas vaksin hingga saat ini untuk Omicron".

WHO memperingatkan bahwa dengan kasus yang meningkat begitu cepat, rumah sakit bisa kewalahan di beberapa tempat.

Baca Juga: Pakai Sinovac, China menghadapi ancaman terbesar dari varian baru Omicron

"Rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat, dan mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan banyak sistem perawatan kesehatan menjadi kewalahan," tegas WHO.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×