kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

WHO: Sangat Tidak Mungkin Omicron akan Menjadi Varian Terakhir


Sabtu, 08 Januari 2022 / 18:38 WIB
WHO: Sangat Tidak Mungkin Omicron akan Menjadi Varian Terakhir
ILUSTRASI. WHO menegaskan, sangat tidak mungkin Omicron akan menjadi varian terakhir dari virus corona. REUTERS/Denis Balibouse.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Pertama, mutasi yang dimilikinya. Virus bisa menempel pada sel manusia dengan lebih mudah. ​​Ia memiliki mutasi yang memungkinkannya melakukan itu. 

Kedua, manusia memiliki apa yang disebut pelarian imun. Ini berarti, orang bisa terinfeksi ulang, baik jika mereka terinfeksi sebelumnya ataupun telah divaksinasi.

Ketiga, replikasi Omicron ada di saluran pernapasan bagian atas manusia, dan itu berbeda dari Delta dan varian lainnya, termasuk strain asli yang ada di saluran pernapasan bagian bawah, di paru-paru. 

"Jadi, kombinasi faktor ini memungkinkan virus menyebar lebih mudah," kata Van Kerkhove.

Hanya, berdasarkan data sejumlah negara dan beberapa penelitian, Van Kerkhove, risiko terkena penyakit parah atau memerlukan rawat inap akibat terpapar varian Omicron lebih kecil dibanding Delta. 

"Bukan berarti penyakitnya ringan. Tapi, kalau terinfeksi, kemungkinan perlu rawat inap lebih kecil," tegas dia.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×