kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO: Subvarian Omicron Siluman Sudah Menyebar, Negara di Dunia Harus Melacaknya


Senin, 07 Februari 2022 / 08:19 WIB
WHO: Subvarian Omicron Siluman Sudah Menyebar, Negara di Dunia Harus Melacaknya
ILUSTRASI. WHO mengatakan negara harus mengurutkan lebih banyak sampel virus corona sehingga penyebarannya bisa ditekan.


Sumber: NDTV,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Subvarian virus corona Omicron yang dikenal sebagai BA.2 atau subvarian siluman, telah ditemukan di seluruh Afrika. Oleh karenanya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), negara-negara harus mengurutkan lebih banyak sampel virus corona sehingga tingkat penyebarannya dapat ditentukan.

Melansir NDTV, menurut Nicksy Gumede-Moeletsi, seorang ahli virus di WHO mengatakan, sejauh ini, strain telah ditemukan di Senegal di Afrika Barat, Kenya di Afrika Timur dan Malawi, Botswana dan Afrika Selatan di Afrika selatan.

"Kami sedikit khawatir bahwa kami mungkin melewatkan beberapa BA.2 ini di beberapa sampel yang telah kami saring sebelumnya," katanya.

BA.2 cukup mengkhawatirkan para ilmuwan karena penelitian menunjukkan bahwa subvarian tersebut tampaknya lebih menular daripada strain Omicron asli, yang penemuannya diumumkan oleh Afrika Selatan dan Botswana pada bulan November.

Baca Juga: Inilah Gejala Varian Omicron yang Dirasakan Setelah Bangun Tidur, Catat!

Penelitian juga menunjukkan, saat seseorang terinfeksi ringan dengan salah satu dari dua jenis varian, hal itu mungkin tidak memberikan respon imun yang cukup kuat untuk melindungi terhadap infeksi omicron lainnya. 

Data awal dari infeksi BA.2 di Denmark dan Inggris menunjukkan bahwa jenis ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Mengutip Bloomberg, WHO mengatakan minggu ini bahwa BA.2 tampaknya tidak lebih parah daripada varian omicron asli, berdasarkan bukti dari Denmark, di mana penyebarannya tidak menyebabkan lonjakan rawat inap yang tak terduga. 

Dalam mengumumkan berakhirnya pembatasan virus corona akhir bulan lalu, pemerintah Denmark menyatakan penyakit itu tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat, bahkan ketika kasus mencapai rekor tertinggi.

Baca Juga: Tanpa Menunggu Demam, Ini 2 Gejala Awal Varian Omicron yang Sangat Menular

BA.2 menyebar dengan cepat di Afrika Selatan dan telah ditemukan di tujuh dari sembilan provinsi di negara itu. Demikian penjelasan Tulio de Oliveira, seorang profesor bio-informatika yang menjalankan lembaga pengurutan gen dan memberi nasihat kepada pemerintah tentang pandemi, mengatakan dalam sebuah presentasi pada hari Rabu. 

"Ini berpotensi menyebabkan gelombang infeksi kedua dalam gelombang saat ini," kata de Oliveira seperti yang dilansir dari NDTV.

Vaksin Covid-19 berpengaruh

Bloomberg memberitakan, Omicron dan strain terkait tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan penyakit serius  dibandingkan varian sebelumnya, terutama pada orang yang divaksinasi. 

Data menunjukkan, beberapa vaksin Covid kurang efektif dalam mencegah infeksi yang disebabkan oleh omicron dibandingkan varian sebelumnya, namun tetap berfungsi dengan baik untuk melindungi dari penyakit parah. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 3 Februari 2022 Tambah 27.197, Ini Beda Gejala Omicron & Flu Musiman

Meskipun subvarian tampaknya lebih menular, suntikan Covid - khususnya dosis penguat - sama efektifnya terhadap BA.2, menurut temuan awal dari otoritas kesehatan Inggris. 

Pada 25 minggu atau lebih setelah dosis kedua, vaksin memblokir 13% kasus - tingkat yang meningkat menjadi 70% dua minggu setelah booster. 



TERBARU

[X]
×