CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.895   -69,00   -0,44%
  • IDX 7.247   -61,22   -0,84%
  • KOMPAS100 1.108   -9,55   -0,85%
  • LQ45 880   -6,75   -0,76%
  • ISSI 220   -1,59   -0,72%
  • IDX30 450   -3,94   -0,87%
  • IDXHIDIV20 541   -5,17   -0,95%
  • IDX80 127   -1,14   -0,89%
  • IDXV30 136   -1,56   -1,14%
  • IDXQ30 150   -1,41   -0,93%

WHO Temukan Cacar Monyet Baru di Swedia, Kasus Pertama di Luar Afrika


Jumat, 16 Agustus 2024 / 10:38 WIB
WHO Temukan Cacar Monyet Baru di Swedia, Kasus Pertama di Luar Afrika
ILUSTRASI. Bagian jaringan kulit, yang diambil dari lesi pada kulit monyet, yang telah terinfeksi virus cacar monyet.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada hari Kamis (15/8) menemukan adanya kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) jenis baru di Swedia. Ini merupakan kasus pertama yang ditemukan di luar Afrika.

Munculnya kasus baru cacar monyet di Swedia ini dikonfirmasi hanya satu hari setelah WHO menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global.

Mengutip Reuters, otoritas kesehatan Swedia mengatakan bahwa warganya terinfeksi ketika berada di Afrika dengan jenis mpox clade Ib yang terlibat dalam wabah baru-baru ini.

Munculnya kasus cacar monyet di Swedia dikhawatirkan akan memicu penyebaran penyakit ini ke benua lain.

Pakar kesehatan masyarakat juga menduga ada banyak kasus cacar monyet lain di Eropa yang saat ini masih belum terdeteksi.

Baca Juga: Darurat Global Monkeypox: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Darurat Global Monkeypox

WHO pada hari Rabu menyatakan wabah monkeypox sebagai darurat global yang menjadi perhatian internasional atau public health emergency of international concern (PHEIC).

Status PHEIC itu diberikan setelah kasus-kasus di Republik Demokratik Kongo menyebar ke negara-negara terdekat. PHEIC juga merupakan status kewaspadaan tertinggi dalam tolok ukur WHO.

Wabah cacar monyet di Kongo muncul pada Januari 2023. Sejak saat itu, tercatat sudah ada 27.000 kasus dan lebih dari 1.100 kematian, terutama di kalangan anak-anak.

Clade Ib, jenis virus yang menyebabkan wabah saat ini, merupakan varian baru dari clade I yang mewabah di Kongo. Clade Ib tampaknya menular lebih mudah melalui kontak dekat yang rutin, termasuk kontak seksual.

Mpox clade I cenderung menyebabkan jumlah infeksi parah yang lebih tinggi dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan mpox clade II.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×