Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada hari Kamis (15/8) menemukan adanya kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) jenis baru di Swedia. Ini merupakan kasus pertama yang ditemukan di luar Afrika.
Munculnya kasus baru cacar monyet di Swedia ini dikonfirmasi hanya satu hari setelah WHO menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global.
Mengutip Reuters, otoritas kesehatan Swedia mengatakan bahwa warganya terinfeksi ketika berada di Afrika dengan jenis mpox clade Ib yang terlibat dalam wabah baru-baru ini.
Munculnya kasus cacar monyet di Swedia dikhawatirkan akan memicu penyebaran penyakit ini ke benua lain.
Pakar kesehatan masyarakat juga menduga ada banyak kasus cacar monyet lain di Eropa yang saat ini masih belum terdeteksi.
Baca Juga: Darurat Global Monkeypox: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Darurat Global Monkeypox
WHO pada hari Rabu menyatakan wabah monkeypox sebagai darurat global yang menjadi perhatian internasional atau public health emergency of international concern (PHEIC).
Status PHEIC itu diberikan setelah kasus-kasus di Republik Demokratik Kongo menyebar ke negara-negara terdekat. PHEIC juga merupakan status kewaspadaan tertinggi dalam tolok ukur WHO.
Wabah cacar monyet di Kongo muncul pada Januari 2023. Sejak saat itu, tercatat sudah ada 27.000 kasus dan lebih dari 1.100 kematian, terutama di kalangan anak-anak.
Clade Ib, jenis virus yang menyebabkan wabah saat ini, merupakan varian baru dari clade I yang mewabah di Kongo. Clade Ib tampaknya menular lebih mudah melalui kontak dekat yang rutin, termasuk kontak seksual.
Mpox clade I cenderung menyebabkan jumlah infeksi parah yang lebih tinggi dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan mpox clade II.