kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.729   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.339   20,17   0,24%
  • KOMPAS100 1.162   2,22   0,19%
  • LQ45 849   2,28   0,27%
  • ISSI 289   1,56   0,55%
  • IDX30 444   -1,24   -0,28%
  • IDXHIDIV20 511   0,03   0,01%
  • IDX80 131   0,32   0,24%
  • IDXV30 137   0,26   0,19%
  • IDXQ30 141   -0,34   -0,24%

WHO: Virus corona brutal dalam kekejamannya, tapi tidak punya otak


Senin, 10 Agustus 2020 / 23:45 WIB
WHO: Virus corona brutal dalam kekejamannya, tapi tidak punya otak


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Kepala Program Darurat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Dr Mike Ryan menyebut virus corona baru sederhana tapi brutal dan kejam.

"(Virus) ini brutal dalam kesederhanaannya, brutal dalam kekejamannya, tapi tidak punya otak," katanya, Senin (10/8), seperti dikutip Reuters. 

"Kita memiliki otak. Kita dapat mengakali sesuatu yang tidak memiliki otak, tetapi kita tidak melakukan pekerjaan sebaik itu sekarang," ujar dia.

Menurut Ryan, virus corona yang melanda dunia tidak menunjukkan pola musiman. Dan, jika otoritas kesehatan melepaskan tekanan untuk melawannya, virus itu akan bangkit kembali.

Baca Juga: Waspada, Korea Selatan deteksi 3 galur baru dari virus corona yang bermutasi

Eropa Barat dan tempat lain, Ryan bilang, perlu bereaksi cepat terhadap gejolak baru virus corona.

Ryan mengatakan, Brasil mencatat 50.000-60.000 kasus per hari. "Brasil sedang mengalami tingkat epidemi yang sangat tinggi, kurva agak rata, tetapi tidak akan turun dan sistem berada di bawah tekanan besar," katanya.

"Dalam situasi seperti itu, hydroxychloroquine bukanlah solusi dan bukan peluru perak," tambahnya, merujuk pada obat malaria yang Presiden Jair Bolsonaro dorong kepada warga Brasil untuk melawan Covid-19.

Meski begitu, "Tidak ada kata terlambat untuk membalikkan pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir Reuters. Pesannya adalah untuk "menekan, menekan, menekan" penyebaran virus.

Baca Juga: Rekor baru! Kasus corona di Amerika lampaui 5 juta

Lebih dari 19,92 juta orang terinfeksi virus corona secara global dan 729.883 meninggal akibat Covid-19, menurut penghitungan Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×