kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

WHO: Virus corona brutal dalam kekejamannya, tapi tidak punya otak


Senin, 10 Agustus 2020 / 23:45 WIB
WHO: Virus corona brutal dalam kekejamannya, tapi tidak punya otak


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Kepala Program Darurat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Dr Mike Ryan menyebut virus corona baru sederhana tapi brutal dan kejam.

"(Virus) ini brutal dalam kesederhanaannya, brutal dalam kekejamannya, tapi tidak punya otak," katanya, Senin (10/8), seperti dikutip Reuters. 

"Kita memiliki otak. Kita dapat mengakali sesuatu yang tidak memiliki otak, tetapi kita tidak melakukan pekerjaan sebaik itu sekarang," ujar dia.

Menurut Ryan, virus corona yang melanda dunia tidak menunjukkan pola musiman. Dan, jika otoritas kesehatan melepaskan tekanan untuk melawannya, virus itu akan bangkit kembali.

Baca Juga: Waspada, Korea Selatan deteksi 3 galur baru dari virus corona yang bermutasi

Eropa Barat dan tempat lain, Ryan bilang, perlu bereaksi cepat terhadap gejolak baru virus corona.

Ryan mengatakan, Brasil mencatat 50.000-60.000 kasus per hari. "Brasil sedang mengalami tingkat epidemi yang sangat tinggi, kurva agak rata, tetapi tidak akan turun dan sistem berada di bawah tekanan besar," katanya.

"Dalam situasi seperti itu, hydroxychloroquine bukanlah solusi dan bukan peluru perak," tambahnya, merujuk pada obat malaria yang Presiden Jair Bolsonaro dorong kepada warga Brasil untuk melawan Covid-19.

Meski begitu, "Tidak ada kata terlambat untuk membalikkan pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir Reuters. Pesannya adalah untuk "menekan, menekan, menekan" penyebaran virus.

Baca Juga: Rekor baru! Kasus corona di Amerika lampaui 5 juta

Lebih dari 19,92 juta orang terinfeksi virus corona secara global dan 729.883 meninggal akibat Covid-19, menurut penghitungan Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×