Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Presiden The Fed Bank of New York John Williams menyatakan bahwa hingga saat ini belum terlihat adanya pergerakan besar investor keluar dari aset-aset Amerika Serikat (AS), meskipun terdapat kekhawatiran terhadap kebijakan pemerintah dan ketidakpastian ekonomi yang meningkat.
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan moneter The Fed saat ini berada dalam posisi yang tepat dan bank sentral tidak perlu terburu-buru dalam mengambil keputusan suku bunga berikutnya.
Baca Juga: Trump Desak The Fed Segera Pangkas Suku Bunga, Sindir Powell Terlambat Bertindak
“Kami mendengar dalam beberapa bulan terakhir adanya kekhawatiran, apakah investor masih ingin berinvestasi besar-besaran di Treasury dan aset berbasis dolar, mengingat perubahan besar dalam kebijakan pemerintah serta tingginya ketidakpastian,” kata Williams dalam konferensi Asosiasi Bank Hipotek di New York, Senin (19/5).
Meski demikian, Williams menegaskan bahwa belum ada perubahan besar dalam perilaku investor di pasar AS. “Kami tidak melihat perubahan signifikan,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa pasar obligasi Treasury memang menunjukkan adanya beberapa efek harga, namun investor masih melihat AS sebagai tempat investasi yang menarik, termasuk untuk surat utang dan aset pendapatan tetap lainnya.
Williams, yang memimpin kantor The Fed yang paling dekat dengan pusat keuangan global, juga menyebutkan bahwa pasar obligasi AS tetap berjalan dengan baik.
“Pasar pendapatan tetap inti seperti Treasury masih berfungsi dengan sangat baik,” katanya.
Baca Juga: Bitcoin Tembus US$100.000! Investor Euforia Usai The Fed Tahan Suku Bunga
Lebih lanjut, Williams menyatakan bahwa ekonomi AS saat ini masih menunjukkan kinerja yang kuat, meski dibayangi oleh ketidakpastian dan munculnya sinyal peringatan dalam sebagian data ekonomi.
Ia menilai, suku bunga The Fed yang saat ini berada di level sedikit restriktif terhadap pertumbuhan sudah sesuai dengan kondisi yang ada.
“Kami perlu waktu untuk benar-benar memahami bagaimana kondisi ekonomi berkembang, mengingat berbagai perubahan kebijakan pemerintah yang sedang terjadi. Kami tidak perlu tergesa-gesa dalam menyesuaikan kebijakan suku bunga,” ujar Williams.
Ia juga menyoroti bahwa dampak dari kebijakan seperti kenaikan tarif impor yang diberlakukan di bawah pemerintahan Trump tidak akan langsung terlihat dan memerlukan waktu untuk dianalisis lebih lanjut.
“Kita tidak akan mendapatkan kejelasan penuh dalam waktu dekat, bahkan tidak dalam waktu secepat Juni atau Juli,” tandasnya.