Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BETHESDA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menghindari penggunaan masker di muka umum saat pandemi virus corona menyebar, akhirnya terlihat mengenakan masker pada Sabtu (11/7) di fasilitas medis militer di luar Washington saat akan bertemu dengan tentara yang terluka dan pekerja perawat kesehatan garis depan.
Mengutip Reuters, Minggu (12/7), kunjungan ke Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed menandai penampilan publik pertama Trump dengan masker wajah sejak virus corona menyebar ke seluruh Amerika Serikat awal tahun ini.
Baca Juga: Corona di AS: Pecah rekor lagi, kasus corona baru bertambah 69.000 dalam sehari
Trump sebelumnya menolak untuk mengenakan masker wajah di depan umum atau meminta orang Amerika lainnya untuk melakukannya dan mengatakan ini adalah pilihan pribadi. Meskipun dia mengatakan akan melakukannya jika berada di tengah orang banyak dan tidak dapat menjaga jarak.
"Saya pikir ketika Anda berada di rumah sakit, khususnya ketika Anda berbicara dengan banyak tentara, orang-orang yang dalam beberapa kasus baru saja turun dari meja operasi, saya pikir itu perlu untuk memakai masker," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih tepat sebelum kunjungannya ke Walter Reed, seperti dikutip Reuters.
Di fasilitas medis, Trump berjalan di tengah media yang berkumpul untuk kesempatan berfoto dengan mengenakan masker biru laut yang dihiasi dengan cap presiden yang berwarna emas.
Para pejabat tinggi kesehatan masyarakat mendesak penggunaan masker untuk memperlambat penyebaran virus, yang pada hari Jumat telah merenggut hampir 134.000 nyawa orang Amerika.
Para kritikus mengatakan penolakan Trump untuk mengenakan masker menunjukkan kurangnya kepemimpinan.
Bahkan ketika para pejabat lain dalam pemerintahannya menyerukan penggunaan topeng dan jarak sosial, Trump, menekan negara-negara bagian untuk membuka kembali ekonomi yang telah ditutup akibat pandemi corona.
Baca Juga: WHO peringatkan virus corona belum terkendali
Tetapi karena banyak negara melonggarkan pembatasan, virus corona menemukan pijakan baru. Imbasnya, kasus Covid-19 di AS, naik lebih dari 69.000 pada hari Jumat, rekor harian ketiga berturut-turut.
Hingga Jumat, jumlah infeksi virus corona di AS yang dikonfirmasi mencapai 3 juta, menurut penghitungan Reuters.