kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Xi Jinping: Musuh China akan alami kepala pecah dan berdarah


Jumat, 02 Juli 2021 / 07:50 WIB
Xi Jinping: Musuh China akan alami kepala pecah dan berdarah
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping melambaikan tangan di samping Perdana Menteri Li Keqiang pada akhir acara peringatan 100 tahun pendirian Partai Komunis China, di Lapangan Tiananmen di Beijing, China, Kamis (1/7/2021). REUTERS/Carlos Garcia Rawlins


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping mengatakan, musuh-musuh Tiongkok akan mengalami pecah pada bagian kepala dan berdarah dalam konflik apa pun di masa depan. Hal tersebut diungkapkan kepala rezim komunis itu dalam pidato yang menandai seratus tahun Partai Komunis Tiongkok.

“Kami tidak akan pernah mengizinkan kekuatan asing untuk menggertak, menindas, atau menundukkan kami,” kata Presiden China Xi Jinping, menurut teks pidatonya dalam bahasa Inggris, seperti yang dilansir Yahoo News yang mengutip Washington Examiner. 

Dia menambahkan, "Siapa pun yang berusaha melakukannya akan menemukan diri mereka berada di jalur tabrakan dengan tembok besar baja yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang China."

Di sisi lain, dalam versi lisan dan tertulis, Xi memasangkan retorika garang itu dengan janji untuk menguasai Taiwan.

Baca Juga: Xi Jinping: Mewujudkan penyatuan kembali Taiwan adalah tugas yang tak tergoyahkan

"Kita harus mengambil tindakan tegas untuk sepenuhnya mengalahkan segala upaya menuju 'kemerdekaan Taiwan' dan bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang cerah bagi peremajaan nasional. Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan rakyat Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial mereka,” tegas Xi. 

Masih mengutip Washington Examiner, para pejabat China telah mengklaim kedaulatan atas Taiwan selama beberapa dekade tetapi tidak pernah menguasai pulau itu. Taiwan sendiri mendapat dukungan dari AS. 

Baca Juga: Helikopter baru militer China akhirnya muncul di perayaan 100 tahun Partai Komunis



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×