Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Xiaomi secara resmi memperkenalkan SUV listrik terbarunya, YU7, sekaligus mengumumkan peluncuran pasar penuh pada Juli mendatang. Menurut analis industri dari tim Wang Bin di Deutsche Bank, pengiriman pertama ke pelanggan diperkirakan dimulai secepatnya pada bulan peluncuran tersebut.
Mengutip arenaev, Deutsche Bank memperkirakan bahwa Xiaomi dapat mengirimkan hingga 100.000 unit YU7 sepanjang tahun 2025. Angka ini berada di atas prediksi untuk sedan SU7, yang diproyeksikan terjual sebanyak 280.000 unit.
Jika digabungkan, total pengiriman kendaraan listrik Xiaomi diprediksi mencapai 380.000 unit pada 2025, melebihi target resmi perusahaan yang telah direvisi menjadi 350.000 unit. Target awal Xiaomi adalah produksi gabungan 300.000 unit dari fasilitas dua tahap di Beijing.
Kapasitas Produksi Masih Jadi Tantangan Utama
Meskipun ambisi Xiaomi tampak besar, proses peningkatan kapasitas produksi masih menjadi tantangan. Kendaraan listrik pertama perusahaan, SU7, mulai dikirimkan pada April 2024, namun waktu tunggu bagi pelanggan saat ini mencapai antara 40 hingga 50 minggu. Ini mencerminkan keterbatasan kapasitas produksi saat ini.
Baca Juga: Xiaomi Mulai Jual SUV Listrik YU7 pada Juli, Siap Tantang Tesla Model Y
Fase pertama pabrik EV Xiaomi telah rampung pada 2023 dan mulai beroperasi dengan dua shift pada Juni 2024. Sementara itu, pembangunan fase kedua sedang berlangsung dan dijadwalkan selesai pada pertengahan Juni 2025. Kehadiran fasilitas tambahan ini diharapkan dapat meredakan tekanan dan membantu mendukung peluncuran YU7.
Xiaomi YU7 Langsung Dibandingkan dengan Tesla Model Y
Dalam presentasinya, CEO Lei Jun secara terbuka membandingkan YU7 dengan Tesla Model Y dan menyatakan bahwa produk Xiaomi lebih kompetitif. Salah satu fitur unggulan yang diklaim adalah sistem pengisian daya 800 volt milik YU7, yang dikatakan dapat menambah jarak tempuh hingga 620 km hanya dalam 15 menit pengisian.
Sebagai perbandingan, Tesla Model Y disebut membutuhkan waktu 27 menit untuk mengisi daya dari 10% hingga 80% pada kondisi serupa.
Varian YU7 dan Keunggulan Spesifikasi
YU7 akan tersedia dalam tiga varian: Standard, Pro, dan Max. Untuk versi Standard dengan penggerak roda belakang (RWD), Xiaomi mengklaim jarak tempuh mencapai 830 km, jauh lebih tinggi dibandingkan Tesla Model Y RWD yang dijual di China dengan jarak tempuh 593 km. Hal ini dimungkinkan berkat baterai berkapasitas 96,3 kWh, lebih besar dibandingkan baterai Tesla yang hanya 62,2 kWh.
Dari segi ukuran, YU7 juga lebih besar dengan panjang hampir 5 meter, atau sekitar 202 mm lebih panjang dari Model Y. Kendaraan ini dilengkapi ruang bagasi depan (frunk) dengan kapasitas 141 liter. Meskipun bobotnya lebih berat sekitar 394 kg, waktu akselerasi 0–100 km/jam varian Standard setara dengan Model Y, yaitu sekitar 5,9 detik.
Untuk varian YU7 Pro yang menggunakan sistem penggerak semua roda (AWD), perbandingan langsung dilakukan dengan Tesla Model Y Long Range AWD. Xiaomi menunjukkan keunggulan di beberapa aspek teknis, namun Tesla tetap unggul dalam hal koefisien hambatan udara, bobot kendaraan yang lebih ringan, dan kemampuan komputasi.
Baca Juga: Xiaomi YU7, Mobil Listrik Crossover dengan Jangkauan hingga 770 Km
Varian YU7 Max dirancang untuk bersaing dengan Tesla Model Y Performance dan dibekali sistem tenaga sebesar 508 kW, setara dengan sekitar 681 tenaga kuda. Tesla saat ini belum menjual varian Performance di pasar China, meskipun rumor beredar bahwa versi 7-seater dari Model Y mungkin akan diluncurkan pada awal tahun depan.
Prospek Persaingan Pasar di Masa Depan
Meskipun Xiaomi masih menghadapi kendala produksi, Tesla kemungkinan memiliki jendela waktu untuk menyusun strategi baru pada paruh kedua 2025. Namun, persaingan jangka panjang tampaknya akan semakin ketat.
Begitu pabrik Xiaomi beroperasi penuh dan lebih banyak SUV listrik buatan lokal memasuki pasar, tahun 2026 bisa menjadi titik balik bagi dominasi Tesla di pasar China.
Semua perhatian kini tertuju pada peluncuran resmi YU7 pada bulan Juli, yang akan mengungkap harga akhir dan spesifikasi resmi yang akan menentukan daya saing sebenarnya dari SUV terbaru Xiaomi ini.