Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANGKOK. Thailand mencatat sejarah baru. Pheu Thai Party pimpinan (PTP) Yingluck Shinawatra, berhasil memenangkan mayoritas kursi di parlemen. Dengan demikian, Yingluck akan menjadi Perdana Menteri perempuan Thailand pertama. Sekadar mengingatkan, Yingluck merupakan adik bungsu dari Thaksin Shinawatra, mantan Perdana Menteri Thailand yang saat ini terseret kasus korupsi.
Berdasarkan hasil perhitungan sementara tadi malam, PTP berhasil menduduki 264 kursi dari 500 kursi parlemen yang diperebutkan. Hal itu mengacu dari perhitungan 97% suara yang sudah dihitung. Dari hasil perhitungan tersebut, Perdana Menteri Abishit Vejjajiva memberikan ucapan selamat atas kemenangan Yingluck. Partai Demokrat yang diusung Abishit hanya memenangkan 160 kursi.
Kemenangan PTP kemungkinan akan meredakan kecemasan investor akan kerusuhan yang terjadi pasca pemilihan umum. "Pemilu yang terjadi sekarang tidak seperti pemilihan saat Thaksin menjadi PM pada 2006 lalu di mana banyak terjadi manipulasi dan tekanan," jelas Thitinan Pongsudhirak, Director of Institute for Strategic and International Studies di Chulalongkorn University di Bangkok.
Sementara itu, kemenangan Yingluck ini juga mendapat dukungan militer. Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwan kemarin malam menegaskan pihaknya tidak akan melakukan kudeta seperti pada kasus Thaksin 2006 lalu. Pihak Yingluck sendiri mengatakan akan terus menggelar diskusi dengan kementrian pertahanan setelah menjabat sebagai PM.