Reporter: Gloria Natalia | Editor: Catur Ari
Digital Sky Technologies (DST) milik Yuri Milner terus mengembangkan sayap. Setelah berhasil mengumpulkan portofolio lebih dari US$ 1 miliar saham di lebih dari 30 perusahaan internet Eropa Timur, Milner terus berekspansi dengan mengucurkan investasi ke perusahaan jejaring sosial terbesar dunia, Facebook dan perusahaan games, Zynga. Dengan ekspansinya, ia berhasil menjadikan DST pemain terbesar di sektor internet kawasan Eropa.
Digital Sky Technologies (DST) berdiri pada tahun 2005. Yuri Milner bersama Gregory Finger mendirikan perusahaan ini di Rusia. Setelah 3 tahun berdiri, Alexander Tamas bergabung dengan DST. Mereka bertiga, Milner, Finger dan Tamas kemudian mengemudikan DST.
Finger adalah bekas Kepala Cabang New Century Holding Moskow. Sedangkan Tamas adalah bekas Wakil Kepala Bagian Internet dan Software di EMEA untuk Divisi Investment Banking Goldman Sachs. Dengan pengalaman mereka di bidangnya masing-masing, DST tumbuh pesat.
DST berdiri ketika Facebook tumbuh pesat pada 2005 dan 2006. Melihat keberhasilan Facebook, Milner terinspirasi untuk bergabung. Namun sebelum bergabung dengan Facebook, Milner membeli sejumlah situs di Eropa Timur.
Dia mengambil langkah ini untuk mempelajari sistem bisnis internet dan mengambil peluang di pasar lokal. Apalagi Rusia merupakan negara dengan pengguna internet keempat terbesar di Eropa setelah Jerman, Inggris dan Perancis. Pengguna web di Rusia rata-rata menghabiskan 9,3 jam per hari di situs jejaring sosial.
Beberapa situs jejaring sosial lokal seperti Vkontakte dan Schoolmate dia beli. Dia membeli Vkontakte tahun 2005, bersamaan dengan pembelian Odnoklassniki. DST juga memiliki saham besar di situs pencari kerja terbesar Rusia, HeadHunter.ru. Selain itu, ia juga memiliki 70% saham di situs jejaring sosial Polandia, Nasza-Klasa yang memiliki 15 juta pengguna. Ia juga memiliki situs jejaring sosial One di negara Baltik, termasuk saham besar di portal online Rusia yang paling sering dikunjungi, Mail.ru. Dengan pembelian ini, Milner mengklaim bahwa DST memiliki 40% pasar iklan internet Rusia.
Pada Juni 2009, DST menginvestasikan dana sebesar US$ 200 juta atau £ 125 juta di Facebook sehingga memiliki 1,96% saham.
Investasi DST di Facebook adalah langkah besar pertama Milner di luar lingkup jaringan situs Rusia. Sedangkan bagi Facebook, investasi DST adalah suntikan dana pertama sejak tahun 2007. Setelah DST masuk, Microsoft juga membeli saham Faceboook senilai US$ 240 juta untuk 1,6%. Masuknya Microsoft membuat Facebook bernilai US$ 15 miliar.
Masuknya Milner ke Facebook membuat investor yang juga berharap membeli saham Facebook frustrasi. Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Facebook Mark Zuckerberg memilih DST karena memiliki prestasi dan pertumbuhan investasi di bidang internet yang baik.
Facebook banyak menjadi incaran karena memiliki 200 juta pengguna di seluruh dunia. Namun, The New York Post mencatat hanya segelintir perusahaan swasta yang bisa masuk ke Facebook dengan nilai investasi mencapai US$ 3 miliar.
Langkah besar Milner berinvestasi di Facebook tak sia-sia. Pada November 2010, hampir semua pengguna situs jejaring sosial Rusia beralih ke Facebook dan Twitter. Ini pula yang membuat perusahaan telekomunikasi Rusia MTS dan Vympelkom berunding dengan Facebook untuk menyediakan akses gratis bagi pelanggan operator tersebut.
Blogger Rusia, Anton Nosik bahkan memuji langkah Milner masuk ke Facebook. Sebab pada 2010 nilai Facebook melonjak lima kali lipat dibandingkan 2009, mencapai US$ 50 miliar.
Pada tahun 2010, DST menyuntikkan dana sebesar US$ 180 juta ke perusahaan pengembangan games jejaring sosial, Zynga. Milner yakin, investasi di Facebook dan Zynga merupakan langkah tepat di dunia internet. Menurutnya, situs jejaring sosial dan dunia hiburan merupakan the next generation di dunia maya.
(Bersambung)