kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Zelenskiy: Sanksi Saja Tidak Cukup, Ini Seperti Perang Dunia II


Jumat, 25 Februari 2022 / 15:21 WIB
Zelenskiy: Sanksi Saja Tidak Cukup, Ini Seperti Perang Dunia II
ILUSTRASI. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy merasa tindakan Rusia tidak bisa dihentikan dengan sekadar memberikan sanksi. Masih berlangsungnya agresi hingga hari kedua membuktikan kuatnya tekad Rusia.

Zelenzkiy berharap dunia terus mengamati situasi Ukraina. Terlebih lagi pada hari Jumat (25/2) rudal-rudal Rusia mulai menghantam ibu kota Kyiv.

Dalam pidatonya yang ditujukan kepada penduduk Rusia yang menentang agresi, Zelenskiy menyebut aksi tetangganya tersebut tak jauh beda dengan serangan Nazi Jerman selam Perang Dunia II.

Baca Juga: Ratusan Pengungsi Ukraina Mulai Berdatangan ke Polandia

"Ini mengingatkan pada tahun 1941. Kepada semua warga Federasi Rusia yang keluar untuk memprotes, saya ingin mengatakan: Kami melihat Anda. Ini artinya Anda mendengar kami. Ini berarti Anda mulai mempercayai kami. Berjuang untuk kami, bertarung melawan perang," kata Zelenskiy, seperti dikutip Reuters.

Ribuan penduduk Rusia pada hari Kamis (24/2) mulai turun ke jalanan utama kota-kota besar di Rusia. Mereka menentang langkah pemerintah yang akhirnya melakukan invasi ke Ukraina.

Media OVD-Info yang melacak penangkapan para pengunjuk rasa, mencatat hampir 1.700 orang ditahan di 53 kota Rusia. Lebih dari 900 ditangkap di Moskow dan lebih dari 400 di Saint Petersburg.

Baca Juga: Zelenskiy: Saya Adalah Target Nomor Satu, Saya Akan Tinggal di Ibu Kota

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy saat ini masih berada di Kyiv ketika lebih dari 100.000 penduduknya mulai melarikan diri dari negaranya. Zelenskiy menyatakan siap bertahan di ibu kota meski sadar dirinya telah menjadi target utama pasukan Rusia.

"Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina," ungkap Zelenskiy, seperti dikutip Reuters.

Pejabat AS dan Ukraina mengatakan Rusia bertujuan untuk merebut Kyiv dan menggulingkan pemerintah. Pada hari Kamis, Rusia sudah berhasil merebut bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di utara Kyiv. Pasukan Rusia juga melucuti senjata unit militer Ukraina yang menjaga stasiun. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×