kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang pertimbangkan aksi balas tarif impor AS


Kamis, 17 Mei 2018 / 13:10 WIB
Jepang pertimbangkan aksi balas tarif impor AS
ILUSTRASI. Kurs uang yen jepang - dollar as


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Tak masuk dalam daftar pengecualian tarif, Jepang mulai mempertimbangkan aksi balasan terhadap Amerika Serikat (AS). Negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia tersebut berencana membalas tarif impor baja dan aluminium dengan balik mengenakan tarif impor untuk AS senilai US$ 409 juta.

Mengutip Reuters, pemerintah Jepang dikabarkan tengah mempersiapkan laporannya kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait rencana tersebut, sebagai prosedur wajib di bawah aturan perdagangan global. Langkah pembalasan ini ditengarai sebagai upaya Jepang memperoleh pengecualian tarif impor seperti sejumlah negara sekutu AS lainnya.

Seorang pejabat pemerintah Jepang menyatakan, saat ini rencana tersebut masih dalam pertimbangan, terutama berdasarkan aturan WTO. Nilai tarif impor yang dipertimbangkan Jepang rencananya akan setara dengan bea yang dikenakan AS.

"Belum ada keputusan apapun mengenai langkah balasan apa yang akan diambil. Kami meneliti dampak tarif AS terhadap perusahaan Jepang dan berusaha menyerukan kepada Washington agar menawarkan pengecualian kepada Jepang,” kata pejabat itu kepada Reuters, Kamis (16/5) waktu setempat.

Asal tahu saja, Jepang merupakan satu-satunya sekutu utama AS yang tidak mendapat pengecualian tarif impor dari Presiden Donald Trump. Hal ini cukup mengejutkan mengingat hubungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan Trump yang terbilang dekat.

Untuk itu, Jepang mulai menakar langkah yang sama seperti China dan Uni Eropa yang menanggapi kebijakan AS tersebut dengan ancaman timbal balik. Meski, ada juga beberapa pejabat pemerintah Jepang menganggap pengajuan sengketa perdagangan ke WTO belum perlu dilakukan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×