kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggabungkan diri agar margin tak tergerus (3)


Kamis, 29 September 2016 / 11:40 WIB
Menggabungkan diri agar margin tak tergerus (3)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Persaingan bisnis online to offline yang ketat membuat Wang Xing harus memiliki strategi kuat agar tak tergerus. Karena itu, Wang memilih menggabungkan bisnis dengan pesaingnya, Dianping.com. Transaksi tersebut terbukti mujarab membuat kinerja dan pangsa pasar mereka tetap menjadi yang terdepan. Tak hanya itu, valuasi bisnis kedua perusahaan kini kian meningkat dan tidak gampang goyah oleh beberapa manuver yang dilakukan rival bisnis.

Perkembangan bisnis Meituan tidak lepas dari kerja keras dari tim yang dibentuk Wang Xing. Kinerja Meituan terus meroket membuat beberapa investor tertarik membenamkan dana di startup asal China ini. Meski begitu persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan ini harus memiliki strategi lebih menggebrak.

Tak tanggung-tanggung, Oktober 2015 Meituan memutuskan menggabungkan diri dengan perusahaan saingannya yang dimodali oleh Tencent Holdings Ltd yakni Dianping.com. Dianping adalah perusahaan aplikasi yang menyediakan ulasan restoran.

Sebelumnya, Meituan juga mendapat bantuan modal dari Alibaba Group Holding Ltd. Kesepakatan tersebut membuat valuasi gabungan Meituan dan Dianping yang kini mencapai US$ 18 miliar. Aksi merger ini terinspirasi perusahaan layanan pemesanan taksi Didi Kuaidi yang juga didukung oleh perusahaan yang sama yaitu Alibaba dan Tencent.

Wang mengaku, ada dua hal yang membuatnya harus merger dengan sang rival. Pertama, untuk mengurangi desakan investor. Pemodal Meituan menilai, persaingan antarperusahaan online to offline (O2O) mulai gila-gilaan. Dalam beberapa bulan terakhir, Meituan dan Dianping memang gencar melakukan perang harga untuk menarik beberapa konsumen. Strategi tersebut memang terbukti bisa menggenjot jumlah pengguna.

Namun sayang, margin yang diperoleh kedua perusahaan ini menjadi sangat rendah. Bahkan jika dibanding perusahaan pesaing, margin yang dipatok paling rendah yaitu di bawah 5%. Padahal, perusahaan serupa, Groupon, mengambil margin ke merchant mencapai 40%.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×