kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,34   -8,02   -0.86%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ahli matematika yang miliarder pengelola dana (1)


Rabu, 30 Maret 2016 / 14:05 WIB
Ahli matematika yang miliarder pengelola dana (1)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi

Sebagai seorang pemimpin perusahaan pengelola dana masyarakat atawa hedge fund, John Albert Overdeck mewarisi kepandaian kedua orangtuanya. Bekal kepandaian tersebut membawa jalan hidup Overdeck menjadi seorang miliarder dunia.

Ayah Overdeck, John M. Overdeck adalah seorang ahli matematika yang bekerja di Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat. Sedangkan sang ibu, Betsey Lombard Overdeck penyandang gelar master ilmu matematika, juga pernah menjabat sebagai direktur pengembangan perangkat lunak satelit komunikasi perusahaan komputer di Beltsville.

Kepandaian dua sejoli tersebut yang kemudian diwariskan kepada buah hatinya. Overdeck dibesarkan di Maryland, pinggiran kota antara Baltimore dan Washington.

Sejak kecil, bakat Overdeck dibidang ilmu pasti sudah terlihat begitu menonjol. Pada usia 16 tahun, dia berhasil meraih medali perak pada Olimpiade Matematika Internasional di Polandia pada tahun 1986.

Meski jenius di pelajaran matematika, Overdek tidak pernah bercita-cita menjadi seorang tenaga pengajar. Pada suatu kesempatan wawancara dengan Washington Post, dia menceritakan keinginannya melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dengan bekal kepandaiannya di ilmu matematika.

Overdeck menamatkan sarjana program matematika di Universitas Stanford. Dia lantas menyabet gelar master bidang ilmu statistik di Universitas yang sama. Sayang, gelar doktor urung dia ambil karena pada tahun 1992, DE Shaw & Co perusahaan milik David Shaw yang bergerak pada bisnis investasi dan teknologi telah lebih dulu merekrutnya.

Saat berkarier, Overdeck mengabdi selama tujuh tahun di DE Shaw & Co. Ia sempat menjabat sebagai direktur yang bertanggung jawab atas manajemen risiko. Ingin lebih berkembang, Overdeck memutuskan hijrah ke Amazon dengan tugas mencari isu-isu hubungan pelanggan, membangun arsitektur layanan, dan mengawasi sekitar 90 karyawan.

Overdeck berhenti bekerja di Amazon pada tahun 2001. Keputusan ini lantas membuatnya tergerak kembali ke dunia pasar modal. Tak berapa lama, dia bertemu dengan David Siegel, seorang ahli komputer. Berangkat dari keahlian matematika dan komputer, kedua rekan ini saling bersinergi.

Pada tahun 2001 itu juga, pria yang kini berusia 46 tahun tersebut bersama dengan David Siegel mendirikan perusahaan investasi berbasis teknologi bernama Two Sigma Investments. Overdeck–Siegel juga menggaet Mark Pickard ikut terlibat dalam pembentukan Two Sigma.

Ketiga pria tersebut mempunyai konsep yang sama dalam membangun bisnis, yakni ingin mendirikan perusahaan hedge fund yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi. Keuletan dan kepiawaian para pendirinya menyebabkan bisnis Two Sigma Investment mendapatkan apresiasi yang bagus dari masyarakat.

Sepuluh tahun sejak didirikan, dana kelolaan Two Sigma Investment telah berbiak menjadi US$ 8 miliar per November 2011. Tiga tahun berselang, atau tepatnya pada Juli 2014, dana kelolaan Two Sigma melesat 150% menjadi US$ 20 miliar. Dan pada Oktober 2013, dana kelolaan perusahaan yang bermarkas di New York ini merekah menjadi US$ 23 miliar.

Kesuksesan Two Sigma Investment telah membawa berkah tersendiri bagi Overdeck. Forbes mencatat total harta kekayaan, suami dari Laura Anne Bilodeau tersebut mencapai US$ 3,2 miliar per Maret 2016. Hal tersebut menyebabkan Overdeck tercatat sebagai orang terkaya nomor 549 sedunia.                                  

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×