kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi genjot energi terbarukan


Rabu, 26 April 2017 / 07:39 WIB
Arab Saudi genjot energi terbarukan


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

RIYADH. Arab Saudi kian serius mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT). Teranyar, Arab Saudi menawarkan kontrak untuk pembangkit listrik sebesar 1 gigawatt pada akhir tahun ini.

Pejabat Pemerintah Arab Saudi menjelaskan program tersebut dirancang untuk membangun industri energi angin dan surya. Rencananya, pemerintah akan melelang proyek tersebut.

Kepala Pengembangan Proyek Energi Terbarukan Kementerian Energi Industri dan Sumber Daya Mineral, Turki al-Shehri mengatakan, kontrak mencakup 620 megawatt instalasi fotovoltaik dan 400 megawatt untuk energi angin bagi peternakan.

Rencananya, kontrak akan dilakukan pada dua kali tender. Setelah pembangunan listrik 1 gigawatt tersebut akan ditingkat lagi menjadi 3,45 gigawatt pada tahun 2020. Kemudian tahun 2030 akan ditambah lagi kapasitasnya menjadi 9,5 gigawatt. Jumlah tersebut sekitar 10% dari kapasitas pembangkit listrik saat ini.

Semakin banyak populasi penduduk Arab Saudi mendorong negara penghasil minyak terbesar dunia ini lebih banyak lagi mengkonsumsi minyak dan gas. Pemerintah ingin memastikan bahwa ketersedian sumber daya minyak dan gas alam dapat menyokong utilitasnya.

"Rencana ini belum pernah terjadi sebelumnya dan akan menjadi prestasi baru untuk Arab Saudi. Kerajaan telah menetapkan visi yang bagus. Tender baru saja dikeluarkan dan kami terbuka untuk bisnis," terang al-Shehri seperti dikutip Bloomberg, Senin (25/4).

Diminati swasta

Tawaran investasi energi terbarukan ini rupanya banyak menarik minat pihak swasta. Pada awal bulan ini saja, Pemerintah Arab Saudi telah menerima penawaran dari 27 perusahaan untuk proyek pembangkit tenaga surya 300 megawatt. Sedangkan untuk energi angin untuk peternakan dengan kapasitas 400 megawatt juga diminati 24 perusahaan.

Al-Shehri menjamin, Pemerintah Arab Saudi akan membeli listrik energi terbarukan tersebut. Arab Saudi memang menargetkan bisa memproduksi 10% kebutuhan listrik dari sumber terbarukan dalam enam tahun ke depan. Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Arab Saudi berencana mengembangkan 30 proyek tenaga surya dan angin pada tahun 2023 untuk meningkatkan pembangkit listrik dan mengurangi pembakaran minyak mentah.

Arab Saudi menargetkan 9,5 gigawatt energi terbarukan pada tahun 2023 yang diprediksi akan melibatkan investasi antara US$ 30 miliar sampai US$ 50 miliar. Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan telah memulai program terbarukan secara masif di Riyadh.

"Persentase energi terbarukan pada 2023 sebesar 10% dari total kapasitas terpasang. Hal ini masuk program reformasi ekonomi yang diluncurkan tahun lalu yang dikenal sebagai Vision 2030. Arab Saudi berusaha menggunakan sarana non minyak untuk menghasilkan energi," kata al-Falih.




TERBARU

[X]
×