kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset 10 bank sentral dunia naik 10%


Selasa, 18 Oktober 2016 / 13:38 WIB
Aset 10 bank sentral dunia naik 10%


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto

BEIJING. Sejumlah bank sentral dunia di tahun ini membukukan pertumbuhan aset tertinggi sejak krisis utang Eropa tahun 2011 silam. Tercatat, sepanjang tahun ini hingga Oktober 2016, pertumbuhan aset 10 bank sentral dunia mencapai 10% menjadi US$ 21,4 triliun.

Pertumbuhan ini memang jauh lebih tinggi ketimbang kondisi yang terjadi beberapa tahun sebelumnya. Sebab sebagai contoh, pertumbuhan aset bank sentral dunia di tahun 2014 dan 2015 hanya berkisar 3%.

Seperti diberitakan Bloomberg, Senin (17/10), program quantitative easing alias pelonggaran moneter yang dilakukan banyak bank sentral, memang berdampak pada peningkatan aset perbankan. Karena pelonggaran moneter, harga surat utang bergerak naik yang menyebabkan imbal hasil bisa ditekan.

Tidak hanya itu, quantitative easing juga berdampak pada tumbuhnya dana investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan aset bank sentral tersebut sejalan dengan kenaikan harga efek berupa obligasi dan saham.

Sepanjang tahun ini, harga obligasi sudah meningkat 7,4% dan saham 3%. Bloomberg mencatat, 10 bank sentral terbesar dunia berhasil mencetak kenaikan aset sebesar 265% sejak satu dekade terakhir, atau tepatnya sejak pertengahan Oktober 2006 silam.

Bank of Japan (BOJ) alias Bank Sentral Jepang dan European Central Bank (ECB) atawa Bank Sentral Eropa, secara total mencetak pertumbuhan aset sebanyak US$ 2,1 triliun sejak awal tahun 2016. Adapun, jumlah aset BOJ sampai saat ini sudah mencapai US$ 4,4 triliun.

Dari perhitungan Bloomberg, sepertiga obligasi negara milik Pemerintah Jepang kini sudah dikuasai BOJ. Sedangkan, jumlah aset ECB saat ini mencapai US$ 3,9 triliun.

Namun lain halnya dengan bank sentral besar lain seperti People's Bank China (POBC) dan Federal Reserve yang justru membukukan penurunan aset sepanjang tahun ini sekitar 2%.

Secara keseluruhan, aset 10 bank sentral dunia menguasai sekitar 29% dari total nilai ekonomi dunia pada akhir tahun 2015. Adapun dari total aset seluruh bank sentral dunia, sebanyak 75% disumbang dari empat bank sentral. Mereka adalah POBC, Federal Reserve, BOJ dan ECB.

Sedangkan, enam bank besar lainnya adalah Bank Sentral Brasil, Swiss, Arab Saudi, Inggris, India dan Rusia memberikan kontribusi rata-rata sekitar 2,5% terhadap total aset bank sentral dunia. Adapun 17 bank sentral dunia lainnya, menyumbang kontribusi sebesar 13%.

Ke depan, kebijakan pelonggaran moneter dirasakan akan terus menjadi jalan pintas negara memperbaiki pertumbuhan ekonomi.

"Quantitative easing akan terus menjadi pilar kebijakan moneter," tutur Richard Jerram, Kepala Ekonom Bank of Singapore Ltd, seperti dirilis Bloomberg, dua pekan lalu (6/10).

Pelonggaran ditempuh, meski banyak upaya yang dilakukan sejumlah negara, untuk melepas ketergantungan terhadap kebijakan quantitative easing tersebut.




TERBARU

[X]
×