kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batal bertemu, tensi AS-Korut kembali mencuat


Jumat, 25 Mei 2018 / 09:07 WIB
Batal bertemu, tensi AS-Korut kembali mencuat
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca mengeluarkan surat pernyataan resmi untuk membatalkan pertemuan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi peringatan agar Korut tidak bertindak sembarangan. Trump bahkan menyatakan militer AS siap dengan kekuatannya merespons apapun tindakan Korut yang tidak diharapkan, terutama terkait senjata nuklirnya.

Semalam, Kamis (24/5) waktu setempat, Trump menulis surat untuk Kim yang mengumumkan keputusannya membatalkan pertemuan bersejarah antar kedua negara yang seharusnya berlangsung 12 Juni mendatang di Singapura. "Sayangnya, karena kemarahan besar dan permusuhan yang ditampilkan secara terbuka melalui pernyataan terbaru Anda, saya merasa tidak pantas, pada saat ini, untuk mengadakan pertemuan yang telah lama direncanakan ini," tulis Trump seperti dikutip Reuters, Jumat (25/5).

Menyusul surat tersebut, Gedung Putih juga menyampaikan, Trump sedianya masih terbuka untuk dialog dengan Korut. Namun, melalui Menteri Pertahanan Jim Mattis, Trump memperingatkan Korea Utara agar menghindari "tindakan sembrono" dalam merespons pembatalan pertemuan ini. Ia mengatakan militer AS saat ini merupakan yang paling kuat dan siap bertindak jika diperlukan.

Trump juga menyebut, Korea Selatan dan Jepang, mau tak mau harus siap menanggung besarnya beban keuangan, jika situasi yang tidak menguntungkan terpaksa terjadi antara AS dan Korut ke depan. Sebagai informasi, AS memiliki pasukan militer yang berada di kedua negara ini. "Meski banyak hal bisa terjadi dan peluang besar masih tersedia di depan, tapi saya yakin ini adalah kemunduran yang luar biasa bagi Korea Utara maupun bagi dunia," kata Trump.

Adapun, Trump dengan tegas menyatakan akan melanjutkan tekanan yang maksimum melalui pemberian sanksi pada Korut agar menyerahkan senjata nuklirnya. Menurutnya, Korut memiliki kesempatan mengikuti jalan denuklirisasi dan bergabung dengan komunitas bangsa-bangsa.

“Saya berharap Kim Jong Un pada akhirnya akan melakukan apa yang benar bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi mungkin yang paling penting apa yang tepat untuk rakyatnya, yang sangat menderita,” ujar Trump.

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Kim Kye Gwan pun menanggapi pengumuman pembatalan Trump. Sejauh ini, ia hanya menyatakan Pyongyang tetap terbuka untuk menyelesaikan masalah dengan Washington kapan saja dengan cara apa pun.

"Kami menghargai upaya Presiden Trump, yang belum pernah terjadi pada presiden sebelumnya, untuk menciptakan pertemuan bersejarah Korea Utara-AS," katanya seperti dikutip Reuters dari kantor berita resmi Korea Central News.

Sekadar informasi, Trump membatalkan rencana pertemuan AS-Korut beberapa jam setelah Korut meledakkan sebuah terowongan di lokasi uji coba nuklir utamanya. Sejumlah media internasional yang dipilih oleh Korut menyaksikan langsung peledakan terowongan di situs Punggye-ri ini pada Kamis (24/5) kemarin.

Adapun, pernyataan dari pihak Pyongyang yang sempat mengutuk Wakil Presiden AS Mike Pence sebagai "boneka politik" merupakan puncak yang membuat Trump membatalkan pertemuan dengan Korut.




TERBARU

[X]
×