kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Force majeur, ExxonMobil pakai pipa alternatif


Kamis, 11 Agustus 2016 / 19:46 WIB
Force majeur, ExxonMobil pakai pipa alternatif


Reporter: Diba Amalia Haritz, Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

ABUJA. Sumber Reuters menyebut ExxonMobil tengah berencana menyalurkan minyak mentah Qua Iboe Nigeria melalui pipa alternatif. Sebab pipa yang biasa digunakan sedang diperbaiki sejak Juli 2016. 

ExxonMobil sebelumnya mengumumkan force majeure pada aktivitas ekspor minyak mentah di Qua Iboe Nigeria. Perlu  waktu satu hingga dua bulan untuk memperbaiki kerusakan substansial pada pipa bawah laut tersebut. 

Negara ini kesulitan untuk menjaga produksi minyak mentah lantaran adanya serangan-serangan militan serta banyaknya masalah teknis yang terjadi belakangan. Ini membuat produksi minyak mentah di negara ini turun banyak hingga ke level terendah sejak 30 tahun.  Exxon menampik bahwa militan di negara itu yang merusak pipa-pipa ekspor minyak yang mereka miliki. 

Juru Bicara Exxon menolak untuk berkomentar mengenai rencana penggunaan pipa alternatif. Pihak Exxon mengungkapkan tengah membuat kemajuan perbaikan pipa, akan tetapi mereka tidak dapat berspekulasi mengenai jangka waktu perbaikan pipa.

Serangan di Niger Delta

Reuters melaporkan militan di Nigeria kembali meledakkan pipa minyak mentah di Niger Delta, Rabu (10/8). Para demonstran juga kembali memblokade jalan masuk distribusi minyak Chevron di wilayah selatan selama tiga hari berturut-turut.

Kelompok militan yang bernama Delta Greenland Justice Mandate telah menyerang pipa minyak mentah milik NNPC (Nigerian National Petroleum Corporation) dan produsen minyak lokal Shoreline Natural Resources di Urhobo, Delta.

“Memang benar terjadi hal (peledakan pipa) tersebut, namun kami tidak dapat memberikan detil lebih lanjut,” ujar Collins Edema, salah satu petinggi muda demonstran kepada Reuters. 

Edema mengungkapkan bahwa para demonstran masih akan meluncurkan aksi protesnya di gerbang gardu minyak Chevron untuk meminta pekerjaan dan perumahan, sebagai fasilitas yang harus diterima mereka akibat pembangunan fasilitas minyak.

“Kami akan melakukan aksi protes damai pada Kamis,” kata Edema. Chevron juga mengungkapkan bahwa memang ada aksi protes di tempat tersebut
namun hal tersebut tidak berpengaruh terhadap produksi minyak.

Edema bilang, bahwa para demonstran akan menutup arus lalu lintas minyak Chevron di Abiteye, Jonas Creek, dan wilayah operasi lainnya apabila perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan mereka.

Niger Delta memang tengah diserang oleh kaum militan, sehingga membuat produksi mentah Nigeria berkurang menjadi 700.000 barel per hari. Para militan menuntut bahwa pendapatan dari minyak untuk Nigeria digunakan untuk membersihkan wilayahnya yang rusak akibat minyak.




TERBARU

[X]
×