kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebakaran hancurkan kamp pengungsi Rohingya, 15 tewas dan 400 lainnya hilang


Selasa, 23 Maret 2021 / 21:46 WIB
Kebakaran hancurkan kamp pengungsi Rohingya, 15 tewas dan 400 lainnya hilang
Asap mengepul saat kebakaran di lokasi kamp pengungsi Rohingya, Cox's Bazar, Bangladesh, 22 Maret 2021.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - COX'S BAZAR. Lima belas orang tewas dan 400 lainnya hilang setelah kebakaran besar menghancurkan rumah-rumah kumuh yang dihuni puluhan ribu Rohingya di pemukiman pengungsi terbesar di dunia di Bangladesh, PBB mengatakan pada Selasa (23 Maret).

Hampir satu juta minoritas Muslim yang dianiaya, banyak di antaranya lolos dari penumpasan militer tahun 2017 di Myanmar, hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan di jaringan kamp-kamp di Tenggara Distrik Cox's Bazar, Bangladesh.

Kebakaran terjadi pada Senin (22 Maret) dan menyebabkan sedikitnya 50.000 orang kehilangan tempat tinggal, karena api melumat tempat penampungan mereka yang terbuat dari bambu dan terpal, menurut polisi dan kelompok bantuan. 

Keluarga yang ketakutan melarikan diri dengan apa pun yang bisa mereka bawa, dengan orangtua yang putus asa berpisah dari anak-anak mereka karena terburu-buru saat menyelamatkan diri.

Kebakaran itu merupakan kobaran api terbaru dalam beberapa pekan terakhir dan yang terbesar sejak 2017. Pemerintah Bangladesh telah memerintahkan penyelidikan.

Baca Juga: Pengakuan tentara Myanmar pembantai Rohingya: Bunuh semua yang terlihat

"Orang-orang melarikan diri karena penyebaran apinya cepat. Banyak yang terluka dan saya melihat setidaknya empat mayat," kata Aminul Haq, seorang pengungsi, seperti dikutip Channel News Asia.

Johannes Van der Klaauw, perwakilan Badan Pengungsi PBB di Bangladesh, mengatakan, sejauh ini telah dipastikan 15 orang tewas, 560 luka-luka, 400 hilang, dan sedikitnya 10.000 tempat perlindungan hancur.

"Apa yang kami lihat dalam kebakaran ini adalah sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya di kamp-kamp ini. Sangat besar. Sangat menghancurkan," kata Van der Klaauw kepada wartawan di Jenewa melalui videolink, seperti dilansir Channel News Asia.

Para pejabat menyebutkan, kobaran api tampaknya berasal dari salah satu dari 34 kamp di lahan seluas 3.200 hektare, sebelum menyebar dengan cepat ke tiga lokasi lain meskipun ada upaya untuk memadamkan api.

Asap tebal terlihat mengepul dari gubuk-gubuk yang berkobar dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, ketika ratusan petugas pemadam kebakaran dan pekerja bantuan menarik pengungsi ke tempat yang aman.

Petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil mengendalikan api pada Senin tengah malam.

Selanjutnya: Suu Kyi: Pengadilan Dunia tak punya yurisdiksi kasus Rohingya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×