kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,02   6,42   0.65%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuroda BOJ: Proteksionisme perdagangan tak membawa manfaat bagi yang pihak terlibat


Senin, 23 Juli 2018 / 06:45 WIB
Kuroda BOJ: Proteksionisme perdagangan tak membawa manfaat bagi yang pihak terlibat
ILUSTRASI. Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menyampaikan pernyataan (21/7) kepada para pemimpin negara dengan ekonomi terbesar untuk mundur dari perang tarif. Dia juga bilang bahwa mata uang yang stabil bermanfaat bagi semua orang.

Kuroda berbicara pada saat menghadiri pertemuan para pemimpin keuangan negara G20 di Buenos Aires, Argentina, sebagai tanggapan atas pertanyaan Presiden AS Donald Trump bahwa Eropa dan China memanipulasi mata uang dalam mendukung ekonomi mereka.

"Sangat diinginkan agar mata uang bergerak secara stabil dan mencerminkan fundamental ekonomi," kata Kuroda. "Ini adalah sesuatu yang telah kita capai dalam kesepakatan di G7 dan di G20," katanya.

Kuroda juga berharap perdebatan di G20 akan mengarah pada pelonggaran kenaikan tarif antara Amerika Serikat dan China. "Proteksionisme perdagangan tidak memberikan manfaat bagi pihak yang terlibat. Saya pikir menahan diri akhirnya perlu," katanya.

Trump telah melanggar preseden peran kepresidenannya dalam beberapa hari terakhir dengan komentar mengkritik kekuatan dolar dan kebijakan moneter dari Federal Reserve AS dan bank sentral di China dan Eropa. Dia berkicau melalui Twitter pada hari Jumat bahwa kenaikan suku bunga Fed mengambil telah mengambil "keunggulan kompetitif" AS dalam ekspor.

Komentar Trump telah memicu kekhawatiran bahwa mata uang akan menjadi medan pertempuran baru dalam perang dagang mendidih.

Tiba di Buenos Aires, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada wartawan bahwa Trump tidak mencoba untuk campur tangan di pasar mata uang.

Subjek ini sangat sensitif bagi Jepang karena bank sentralnya, di bawah kepemimpinan Kuroda, telah mengejar program pelonggaran kuantitatif besar-besaran untuk memacu inflasi.

Setelah lima tahun pelonggaran, upaya BOJ untuk mendorong inflasi membawa hasil yang minimal. Yen terus melemah yang bisa membuat Jepang terbuka terhadap kritik dari mitra dagangnya.

Amerika Serikat bulan ini memberlakukan tarif 25% terhadap impor barang-barang Tiongkok senilai US$ 34 miliar. China dengan cepat membalas dengan kenaikan tarif barang-barang AS.

Trump telah memberlakukan tarif pada baja dan aluminium impor, pukulan bagi eksportir Jepang, dan juga mengkritik Jepang atas surplus perdagangannya serta sejumlah kecil kendaraan Amerika yang diimpornya.




TERBARU

[X]
×