kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mohed Altrad: Membiakkan gurita bisnis (3)


Kamis, 28 Mei 2015 / 13:48 WIB
Mohed Altrad: Membiakkan gurita bisnis (3)
ILUSTRASI. Bit adalah buah penambah darah paling cepat dan sangat populer.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Mengelola perusahaan rugi, Mohed Altrad memutuskan melakukan efisiensi tanpa mengurangi gaji karyawan. Tujuannya menciptakan karyawan yang loyal dan produktif. Hasilnya, Mefran, perusahaan yang diakuisisi Altrad, menjadi perusahaan menguntungkan. Bisnis Altrad Group kian mengembang karena gencar mengakuisisi perusahaan lain. Pada 2003, Altrad Group memiliki 21 anak usaha. Dalam waktu 2011-2012, Altrad mengakuisisi 17 perusahaan.

mengawali bisnis dengan mengakuisisi Mefran, Mohed Altrad mulai menumpuk pundi-pundi kekayaan. Dengan jiwa bisnis yang agresif, perusahaan mesin perancah yang nyaris bangkrut itu mampu disulap Altrad menjadi sebuah entitas bisnis raksasa dengan wilayah operasi di berbagai belahan dunia.

Keputusan Altrad membeli Mefran karena mengikuti insting bisnisnya. Ia yakin mesin perancah banyak digunakan di berbagai sektor mulai dari konstruksi, pemurnian mineral hingga bandar udara.

Strategi jitu yang diterapkan Altrad menyehatkan Mefran adalah efisiensi biaya besar-besaran. Berbagai keperluan tak penting yang menyedot biaya, langsung dipangkas.

Namun, Altrad tidak mengurangi gaji karyawan. Bahkan, Altrad menaikkan insentif gaji kepada karyawan. Sebagai balasannya, karyawan bersikap loyal dan lebih giat lagi dalam bekerja.

Kepada awak Mefran, Altrad mengatakan bahwa ia telah memarkir semua duit yang diperoleh dari bisnis start up untuk menyelamatkan Mefran. Langkah awal ini tidak bisa dibilang buruk. Dengan meningkatkan produktivitas karyawan, mampu mengubah Mefran dari perusahaan yang merugi menjadi menguntungkan. Malah, Mefran berhasil mendirikan anak usaha di Spanyol dan Italia.

Dalam berbisnis, Altrad memilih mengembangkan usaha secara anorganik. Tak heran, Altrad banyak mencaplok perusahaan lain dalam membangun kerajaan bisnisnya.

Perjalanan Altrad Group hingga sebesar saat ini tak mulus. Di era akhir 1980-an, krisis membuat perbankan makin pelit dalam menyalurkan kredit. Altrad kesulitan mengakses modal dari pinjaman perbankan. Padahal, modal ini dibutuhkan mendongkrak kinerja Altrad Group.

Pihak bank menolak kredit Altrad karena asal susulnya yang berasal dari Suriah. Ia juga dinilai  memulai usaha di peralatan konstruksi tanpa pengalaman yang memadai. Tentu saja, buat Altrad, alasan perbankan tersebut tidak masuk akal dan mengada-ada.

Kesulitan-kesulitan yang datang justru membuat Altrad memutar otaknya dan berpikir kreatif guna mencari cara bagaimana mengembangkan perusahaan secara cepat.

Berkaca dari pengalaman membeli Mefran, Altrad mencari perusahaan kompetitor yang lebih kecil dan kesulitan finansial. Bermodal dari keuntungan Mefran, Altrad memulai akuisisi yang progresif dan terus-menerus. Nyaris, hampir tiap tahun sederet akuisisi dilakukan.

Usai mengambil alih perusahaan baru, ia hanya mengurusi di bagian awal. Kebanyakan dengan cara melakukan efisiensi, atau dengan mengabungkannya dengan perusahaan yang sudah dimiliki.

Titik balik bisnis Altrad Group terjadi pada tahun 2003. Pada saat itu perusahaannya memiliki pondasi yang makin solid dengan 21 anak perusahaan. Total pendapatannya kala itu berhasil tembus US$ 130 juta.

Meski sudah memiliki puluhan perusahaan, Altrad tetap mengincar peluang akuisisi. Makanya, Altrad Group mengambil alih bisnis perusahaan pesaing dari Jerman,  PLETTAC. Hasilnya, bisnis Altrad Group makin menggurita. Keuntungan lain adalah margin dari lini bisnis baru seperti sewa dan jasa instalasi makin tebal.

Keuntungan yang makin besar membuatnya makin getol mengakuisisi perusahaan, termasuk dalam lima tahun terakhir. Pada 2011, Altrad mengakuisisi lima perusahaan. Lalu di 2012 makin menjadi dengan 12 perusahaan ia akuisisi. Sementara dalam rentang 2013 sampai 2014, enam perusahaan masuk ke dalam bagian Altrad Group.                      

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×