kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan otomotif Eropa melemah


Kamis, 19 April 2018 / 12:05 WIB
Penjualan otomotif Eropa melemah


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PARIS. Bisnis otomotif di Eropa tertekan. Kekhawatiran konsumen Inggris atas masa depan pasca Brexit terus mengikis permintaan mobil di Inggris yang merupakan pasar otomotif terbesar kedua kawasan Eropa.

Menurut data European Automobile Manufacturers Association (ACEA), penjualan otomotif Eropa turun 5,2% per Maret 2018. Penjualan turun sebanyak 1,84 juta unit mobil di seluruh Eropa dan merupakan penjualan terkecil dalam lima tahun terakhir.

Nah, penurunan ini terjadi di tiga dari lima pasar terbesar yakni Jerman, Inggris dan Italia. "Momentum mulai melambat terutama di Inggris," tulis ACEA dalam sebuah pernyataan yang dikutip Bloomberg, Rabu (18/4).

ACEA mencatat, ada delapan dari 10 kelompok produsen mobil terlaris yang penjualannya menurun. Produsen mobil dengan penurunan paling curam adalah Nissan Motor Co, Ford Motor Co, dan Fiat Chrysler Automobiles NV. Rinciannya, penjualan Nissan turun sebesar 16,3%, diikuti Ford dengan penurunan penjualan 14,6%, dan Fiat Chrysler yang menurun 8%.

Sementara itu, sejumlah produsen mobil yang penjualannya hanya turun tipis antara lain Renault sebesar 3,2% dan Citroen yang turun 3,7%. Sedangkan, PSA Group masih beruntung karena penjualan mobilnya justru naik 1,4% dari merek Peugeot.

Turunnya penjualan di Inggris menyeret total penjualan mobil di Eropa. Di Inggris penjualan mobil turun 16% pada bulan Maret 2018. Cuaca musim dingin yang ekstrem dan peningkatan pajak kendaraan pada April 2017, dianggap menjadi penyebab seretnya penjualan mobil di Inggris.

Di negara lain penjualan mobil hanya turun tipis. Seperti Italia mencatat penurunan 5,8% dan Jerman turun 3,4%. Sementara, penjualan mobil di Prancis naik 2,2% dan Spanyol naik 2,1%.  

Ian Plummer, Direktur Manufaktur dan Agensi Auto Trader Group plc menilai, Brexit menjadi biang keladi lemahnya penjualan otomotif di Inggris. Belum jelasnya kesepakatan antara Uni Eropa dan Inggris soal Brexit membuat prospek ekonomi negara tersebut terombang-ambing.

Tak hanya itu, pelemahan nilai tukar poundsterling juga mengurangi minat pembeli. Produsen otomotif harus berupaya keras menarik konsumen melalui penawaran produk. "Penurunan poundsterling memberikan dampak profitabilitas produsen mobil di Inggris," kata Plummer.

CEO PSA Group Carlos Tavares mengatakan, ketentuan mengenai emisi gas CO2 dan prospek ekonomi Eropa pasca Brexit telah melemahkan pemulihan pasar mobil. Namun, PSA yang membawahi merek Peugeot, Opel dan Vauxhall menilai, pasar otomotif Eropa tetap akan stabil.

 Informasi saja, pada kuartal I 2018, pemimpin pasar otomotif di Uni Eropa masih dipegang oleh Volkswagen. Produsen mobil Jerman ini memiliki pangsa pasar sebesar 23,7%.  Diikuti PSA dengan pangsa pasar mencapai 16,5%, Renault 9,9%, Ford 7%, dan Fiat-Chrysler 6,9%.




TERBARU

[X]
×