kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,20   6,60   0.66%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang narkoba Duterte sudah tewaskan 1.900 orang


Rabu, 24 Agustus 2016 / 12:00 WIB
Perang narkoba Duterte sudah tewaskan 1.900 orang


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MANILA. Kepala kepolisian Filipina Ronald dela Rosa mengatakan, lebih dari 1.900 orang yang tewas selama pencanangan perang terhadap narkoba dan obat-obat terlarang dalam tujuh pekan terakhir.

Saat pertemuan dengar pendapat dengan anggota senat pada Selasa (23/8), Rosa bilang, angka kematian ini naik tajam sejak Rodrigo Duterte menjabat sebagai presiden.

Menurutnya, anggota kepolisian sudah menewaskan sekitar 750 orang. Namun, kematian lainnya saat ini tengah dalam investigasi.

Duterte memenangkan kursi kepresidenan dengan kampanyenya yang menyatakan perang atas narkoba.

Sebelumnya, Duterte mengimbau agar polisi menembak dan membunuh pengedar narkoba yang menolak ditangkap. Dia juga menegaskan, membunuh pengedar narkoba tidak melanggar undang-undang jika pihak kepolisian bertindak atas dasar mempertahankan diri.

Duterte bahkan mengancam untuk "memisahkan" diri dari keanggotaan Perserikatan Bangsa Bangsa setelah PBB menyatakan aksinya terhadap para pengedar narkoba melawan hukum internasional.

Pemerintah Amerika menyatakan keprihatinan yang mendalam terkait meningkatnya pembunuhan yang berhubungan dengan narkoba.

Aksi dengar pendapat oleh anggota senat ini diinisiasi oleh Senator Leila de Lima, yang meminta pemerintah menjelaskan mengenai kenaikan tajam kasus pembunuhan.

Dalam pertemuan ini, dihadiri pula oleh sejumlah kerabat dari mereka yang terbunuh. Anggota keluarga dari korban tewas juga diberikan kesempatan untuk menceritakan kejadian yang dialami.

Dela Rosa menyatakan, total korban tewas mencapai 1.916 orang. Dari angka tersebut, 756 di antaranya tewas saat terjadi operasi narkoba pihak kepolisian.

"Tidak semua kematian terjadi saat investigasi yang berhubungan dengan narkoba," kata dela Rosa.

Dela Rosa juga menambahkan, sekitar 300 anggota kepolisian diduga terlibat dalam perdagangan narkoba. Dia mengingatkan, polisi nakal tersebut terancam dicopot dari posisinya dan dihukum jika terbukti bersalah.

Di sisi lain, sejak kampanye perang terhadap narkoba dicanangkan, hampir 700.000 pengguna dan pengedar narkoba menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Tak hanya itu, tingkat kejahatan secara umum di Filipina juga menurun.




TERBARU

[X]
×