Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang berhasil tumbuh di kuartal tiga. Padahal sebelumnya, ekonomi Jepang diprediksi terkontraksi. Hal ini menandakan perekonomian Negeri Sakura itu tidak jadi masuk ke jurang resesi.
Berdasarkan data yang dirilis Kantor Kabinet Pemerintah Jepang, tingkat PDB tumbuh 1% pada periode tiga bulan yang berakhir 30 September. Pada prediksi sebelumnya, tingkat PDB Jepang diindikasikan turun 0,8%.
Para ekonom mengubah prediksi mereka setelah dirilisnya data capital expenditure yang kuat pada pekan lalu, menjadi tumbuh 0,2%.
Data revisi ini merupakan kabar baik bagi Perdana Menteri Shinzo Abe, meskipun pertumbuhan ekonomi masih jauh tertinggal dari laba perusahaan dan lonjakan harga saham.
Pemerintah diprediksi masih akan merilis paket ekstra anggaran fiskal pada bulan ini setelah Bank of Japan mempertahankan program stimulus rekor mereka tahun ini.
"Perekonomian Jepang kembali pulih setelah mengalami perlambatan. Data menunjukkan adanya perbaikan pada anggaran belanja modal. Pemulihan ini jauh dari kata kuat. Namun, kita jangan terlalu pesimistis juga," jelas Hiroaki Muto, chief economist Tokai Tokyo Research Center Co di Tokyo.
Catatan saja, pada pukul 09.29 waktu Tokyo, posisi yen tak banyak mengalami perubahan di level 123,30 per dollar AS. Demikian pula halnya dengan indeks Topix yang tak berubah posisi di level 1.585,21.