kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demam babi Afrika berlanjut, China mengucurkan subsidi bagi peternakan besar


Senin, 09 September 2019 / 14:43 WIB
Demam babi Afrika berlanjut, China mengucurkan subsidi bagi peternakan besar
ILUSTRASI. Penjualan daging babi


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Badan Perencanaan Nasional China mengatakan akan mengeluarkan subsidi hingga 5 juta yuan atau Rp 9,85 miliar untuk menyokong pembangunan peternakan babi skala besar. Ini adalah langkah terbaru China untuk mendukung peternakan babi setelah penyebaran demam babi Afrika yang menekan bisnis peternakan.

Nilai minimal subsidi akan sebesar 500.000 yuan tapi tidak lebih dari 30% total investasi proyek. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional mengungkapkan, subsidi ini akan diluncurkan sebelum akhir 2020.

Subsidi ini juga bisa diberikan untuk peternakan yang berniat ekspansi. Dana ini ditujukan untuk membantu produsen menutup biaya perlengkapan untuk pencegahan penyakit, pengolahan limbah, kontrol lingkungan dan otomatisasi pemberian pakan.

Peluncuran subsidi ini dilakukan setelah data statistik menunjukkan bahwa jumlah babi di China menyusut hampir sepertiga setelah demam babi Afrika yang mematikan melanda sejak tahun lalu. Tapi, banyak yang meyakini bahwa kerugian lebih tinggi hingga 50% dari total jumlah babi.

Baca Juga: Thailand memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi 2019 menjadi 2,7%-3,2%

Asal tahu, China memiliki peternakan babi dengan jumlah terbesar dunia. Peternakan babi di China terdiri dari peternakan besar hingga peternakan rumahan. 

Harga daging babi mulai naik tajam pada bulan Juni akibat berkurangnya pasokan. Bahkan, harga daging mencapai rekor pada bulan lalu. 

"Sekitar 40-50 produsen terbesar akan mendapatkan untung," kata Ron Lane, Direktur Penjualan Bid Dutchman, perusahaan peralatan pertanian dan peternakan Jerman yang beroperasi di China.

Pembangunan peternakan modern memakan biaya antara 10.000 yuan hingga 12.000 yuan per anakan. Ini belum termasuk ongkos pembelian babi dan tanah.

Artinya, sekitar 20% biaya konstruksi untuk 2.000 anakan bisa terbayar. Tapi, umumnya peternakan besar babi di China memiliki sekitar 5.000 anakan  sehingga subsidi pemerintah hanya menanggung sebagian kecil biaya.

Wakil perdana menteri China telah berulang kali mendesak pemerintah provinsi untuk memastikan kecukupan pasokan daging babi dan meningkatkan upaya pemulihan produksi babi.

Baca Juga: Bulgaria akan memberi kompensasi untuk pemusnahan babi

Kementerian telah mengeluarkan serangkaian, termasuk pelonggaran pembatasan izin lahan dan menawarkan pinjaman berbunga rendah bagi petani. Tapi, para ahil mengatakan bahwa risiko tetap tinggi dengan demam bagi Afrika yang masih menyebar di China. Hingga kini belum ada vaksin dan obat untuk penyakit ini.

Dokumen Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional menunjukkan bahwa badan perencanaan juga akan mengucurkan subsidi 100 kabupaten untuk membangun fasilitas untuk mengumpulkan, merawat dan menggunakan kembali kotoran ternak dari peternakan babi dan unggas.

Subsidi ini akan dikucurkan dalam dua tahun. Target utamanya adalah kabupaten yang bukan produsen utama ternak tapi memiliki setidaknya 100.000 babi. Besaran subsidi ini tidak lebih dari 50% total investasi proyek dan dibatasi maksimal 30 juta yuan per proyek.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×