Sumber: Bloomberg, Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
PHUKET. Jepang, China, Korea Selatan (Korsel) dan sepuluh negara Asia Tenggara (ASEAN) lainnya, sepakat untuk menghimpun dana sebesar US$ 120 miliar sebagai cadangan mata uang asing. Dana ini nantinya dapat digunakan oleh negara-negara yang membutuhkan dalam mempertahankan mata uang negaranya di tengah resesi global saat ini.
Jumlah tersebut lebih besar 50% dari proposal untuk tujuan sama pada akhir Mei lalu yang hanya mencapai US$ 80 miliar. Keputusan ini diambil secara bersama-sama oleh Menteri Keuangan dan anggota pemerintahan terkait yang melakukan pertemuan di Phuket, Thailand, kemarin.
“Dana cadangan itu akan meningkatkan kepercayaan diri dan membantu negara-negara yang berada dalam kondisi darurat. Pasti beberapa negara akan membutuhkan sejumlah dana di masa krisis seperti sekarang ini,” jelas Alvin Liew, ekonom Standard Chartered Plc di Singapura.
Memang, sejak krisis melanda, beberapa mata uang Asia terus mengalami pelemahan yang menyebabkan ketidakstabilan perekonomian di kawasan regional. Pasalnya, krisis global menurunkan tingkat permintaan ekspor dari Asia.
“Arus modal di kawasan ini terus mengalami penurunan seiring dengan adanya krisis global,” demikian pernyataan bersama 10 negara-negara anggota Asia Tenggara.
Asal tahu saja, berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sepuluh mata uang Asia –di luar Jepang- yang aktif diperdagangkan telah mengalami pelemahan terburuk atas dolar. Pelemahan itu dipimpin oleh anjloknya mata uang won Korea sebesar 37% dan mata uang rupiah Indonesia sebesar 23%.
Selain masalah keoknya mata uang, perekonomian global juga bakal terancam seiring dengan dipangkasnya investasi asing dari sejumlah negara maju. Tidak hanya itu, saat ini para investor juga menjual kepemilikan saham dan obligasinya di emerging market.
Jepang, China dan Korea Selatan akan menyumbang sekitar 80% dari cadangan dana tersebut. Sedangkan sisanya akan ditanggung oleh 10 anggota ASEAN. Hingga saat ini, seberapa besar kontribusi setiap negara masih didiskusikan.