Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Hari ini, hampir seluruh mata uang Asia keok tak berdaya. Pelemahan terbesar dialami won milik Korea Selatan dan peso Filipina. Pemicunya, menurunnya tingkat ekspor di negara tersebut yang melorot ke level terendah.
Hari ini, dolar Taiwan melemah ke level terendah sejak 2003 setelah pemerintah Korsel memprediksikan perekonomian Negeri Ginseng tersebut bakal mengerucut 2,97% tahun ini. Penyebab lainnya, the Federal Reserve juga memangkas prediksinya untuk perekonomian AS.
“Sentimen akan tetap melemah untuk mata uang Asia,” kata Richard Yetsenga, Currency Strategist HSBC Holdings Plc di Hongkong.
Berdasarkan data dari Seoul Money Brokerage Services Ltd, pada pukul 11.47 waktu Seoul, mata uang won melemah sebesar 0,3% menjadi 1.472,70 per dolar. Bahkan, won sempat menyentuh level 1.477,55, yang merupakan level terendah sejak 5 Desember lalu.
Sementara itu, data dari Tullett Prebon Plc menunjukkan, mata uang peso melemah 0,5% menjadi 47,955 di Manila. Sedangkan dolar Taiwan diperdagangkan pada level NT$ 34,660 dari harga penutupan kemarin sebesar NT$ 34,65.
“Saat ini, Asia terkena dampak dari adanya pelemahan ekonomi di AS. Itu sebabnya, mata uang regional mengalami pelemahan,” ujar Toto Hilado, Treasurer Rizal Commercial Banking Corp di Manila.
Di beberapa negara Asia lainnya, mata uang rupiah melemah 0,5% menjadi 11.975. Demikian pula halnya dengan baht Thailand dengan pelemahan 0,4% menjadi 35,48. Sedangkan ringgit Malaysia melemah dari 3,6575 menjadi 3,6580.
Berita Terkait
Mata Uang Asia Tak Berdaya
Rupiah dan Ringgit Memimpin Lemahnya Mata Uang Asia
Mata Uang Asia Keok, Rupiah yang Paling Tak Berdaya
