Sumber: Bloomberg |
BEIJING. Mata uang Asia hari ini kehilangan kekuatannya. Dipimpin oleh Won Korea Selatan dan rupiah Indonesia. Terjungkalnya mata uang regional ini sejalan dengan saham-saham di bursa Asia yang anjlok. Sejumlah pemberitaan juga masih menunjukkan bahwa penurunan perekonoam global kian mengerikan.
Ringgit Malaysia dan dolar Taiwan juga melemah setelah penjualan ritel AS maupun pemesanan mesin di Jepang menyusut. Ini merupakan pertanda bahwa resesi kian mendesak dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Sementara itu, mata uang Korsel harus terjepit oleh kenaikan dua hari ini setelah Vice Finance Minister Bae Kook Hwan mengatakan bahwa pertumbuhan 2009 sepertinya akan tergelincir.
"Kita belum melihat laporan yang paling buruk. Mereka sedang menghitung," kata Marcelo Ayes, Senior Vice President for Treasury Rizal Commercial Banking Corp. di Manila. Menurutnya, inilah yang menggiring ketakutan.
Won melemah 1,3% menjadi 1,365 per dolar AS pada pukul 10:49 waktu Seoul, seperti dikutip dari Seoul Money Brokerage Services Ltd. Mata uang ini telah kehilangan dayanya sebesar 7,7% bulan ini, dan mencatatkan diri sebagai mata uang dengan kinerja terburuk diantara 10 mata uang lainnya di luar yen Jepang.
Rupiah juga kehilangan dayanya sebesar 1% menjadi 11.188 per dolar AS, ringgit anjlok 0,7% menjadi 3,5938 per dolar AS dan dolar Taiwan juga kehilangan kekuatannya sebesar 0,2% menjadi NT$ 33,32. Peso Filipina menyusut 0,5% menjadi 47,33.
"Terjungkalnya saham-saham AS menggelisahkan investor global lagi. Permintaan terhadap dolar AS terlihat kian banyak," kata Kim Sung Soon, Currency Dealer Industrial Bank of Korea di Seoul.