kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

1 Prinsip Abadi yang Menjadikan Warren Buffett Tajir Melintir selama Beberapa Dekade


Jumat, 29 November 2024 / 02:35 WIB
1 Prinsip Abadi yang Menjadikan Warren Buffett Tajir Melintir selama Beberapa Dekade
ILUSTRASI. Selama sebagian besar kariernya, Buffett berpegang teguh pada apa yang ia ketahui. Ia berinvestasi di perusahaan yang bisnisnya ia pahami. REUTERS/Scott Morgan


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Setiap tahun, Warren Buffett menulis surat kepada para pemegang saham. Biasanya, surat tersebut diterbitkan pada bulan Februari, beberapa bulan sebelum rapat tahunan Berkshire Hathaway. 

Surat tersebut menguraikan kinerja perusahaan, strategi investasinya, dan prinsip-prinsip manajemen yang penting. 

Isi surat tersebut mungkin saja merupakan nasihat investasi dan pendidikan kepemimpinan yang paling banyak dibaca di dunia.

Yang menarik, Buffett merilis surat kejutan minggu ini. Di dalamnya, ia mengumumkan bahwa ia telah menyumbangkan US$ 1,1 miliar lagi, dan memberikan informasi terbaru tentang keputusannya untuk menyerahkan tanggung jawab pendistribusian kekayaannya kepada ketiga anaknya setelah kematiannya.

Melansir Inc.com, ada yang menarik disimak dalam surat itu pada bagian akhir:

“Saya tidak pernah ingin menciptakan dinasti atau menjalankan rencana apa pun yang melampaui anak-anak. Saya mengenal ketiganya dengan baik dan mempercayai mereka sepenuhnya. Generasi mendatang adalah masalah lain.”

Dalam arti tertentu, bagian tersebut menyoroti salah satu prinsip kepemimpinan Buffett yang paling penting. 

Baca Juga: Bernard Arnault Terima Surat dari Warren Buffett, Suksesi di LVMH Masih Misteri

Selama sebagian besar kariernya, Buffett berpegang teguh pada apa yang ia ketahui. Ia berinvestasi di perusahaan yang bisnisnya ia pahami, dan menahan godaan untuk ikut-ikutan tren terbaru.

Untuk menggambarkan hal tersebut, ada baiknya kita kembali ke surat yang diterbitkan Buffett 28 tahun lalu. Dalam suratnya kepada para pemegang saham tahun 1996, Buffett berbicara tentang apa yang ia lihat sebagai kunci kesuksesan. 

Kunci tersebut dikenal sebagai "lingkaran kompetensi," dan mungkin merupakan satu-satunya prinsipnya yang paling bertahan lama.

"Investasi cerdas tidaklah rumit, meskipun itu sama sekali tidak mudah," tulis Buffett. 

Dia menambahkan, "Yang dibutuhkan investor adalah kemampuan untuk mengevaluasi bisnis terpilih dengan tepat."

Perhatikan kata 'terpilih'. Anda tidak harus menjadi ahli di setiap perusahaan, atau bahkan banyak perusahaan. Anda hanya harus mampu mengevaluasi perusahaan dalam lingkaran kompetensi Anda. 

Ukuran lingkaran tersebut tidak terlalu penting; namun, yang paling penting adalah mengetahui batas-batasnya.

Baca Juga: Nasihat Warren Buffett untuk Orang Tua Terkait Surat Wasiat



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×