Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Bagian yang penting adalah instruksi untuk "mengevaluasi perusahaan dalam lingkaran kompetensi Anda." Atau, dengan kata lain, pertahankan apa yang Anda ketahui.
Itu adalah prinsip yang sangat berhasil bagi Buffett dan perusahaannya. Ada alasan mengapa ia dikenal sebagai "Oracle of Omaha," dan itu bukan karena ia mengikuti tren. Itu karena ia tahu apa yang ia ketahui, dan ia tahu apa yang tidak ia ketahui.
Cukup jelas bahwa Buffett tahu banyak hal. Seorang sumber Inc yang pernah menghadiri salah satu rapat tahunan Berkshire beberapa tahun yang lalu bercerita tentang sesi tanya jawab yang dilakukan Buffett saat ditanyai tentang investasi dari satu dekade sebelumnya.
Buffett mengingat detailnya dari lubuk hatinya, seolah-olah ia baru saja keluar dari kesepakatan beberapa saat sebelumnya.
Buffett adalah seorang yang sangat memperhatikan detail. Namun, ia dengan jujur mengakui bahwa ada banyak hal yang tidak ia pahami.
Buffett terkenal karena enggan berinvestasi di perusahaan seperti Apple karena, "Jika ada banyak teknologi, kita tidak akan memahaminya."
Baca Juga: 6 Metode Sukses Warren Buffett, dari Nol hingga Jadi Kaya Raya
Buffett baru berubah pikiran tentang Apple pada tahun 2016, mengumpulkan saham dalam jumlah besar sebelum memangkasnya selama setahun terakhir.
Intinya, Buffett berpegang teguh pada apa yang dia ketahui. Yang lebih penting, dia tahu bahwa ada hal-hal yang tidak dia ketahui.
Menurut Buffett, tidak penting seberapa banyak yang Anda ketahui. Yang penting adalah Anda tahu di mana batasannya.
Prinsip ini menunjukkan bahwa seseorang harus sadar diri untuk mengakui bahwa sebenarnya ada hal-hal yang tidak diketahui. Faktanya, tidak apa-apa untuk tidak mengetahui segalanya karena Anda tidak mungkin kompeten dalam segala hal.
Baca Juga: Ingin Mendongkrak Karier? Lakukan 7 Rahasia dari Warren Buffett