kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.699   69,00   0,41%
  • IDX 6.764   15,08   0,22%
  • KOMPAS100 977   3,16   0,32%
  • LQ45 759   1,45   0,19%
  • ISSI 215   1,24   0,58%
  • IDX30 393   0,40   0,10%
  • IDXHIDIV20 470   -0,72   -0,15%
  • IDX80 111   0,24   0,21%
  • IDXV30 115   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 129   0,30   0,23%

10 Kebiasaan Merugikan Kelas Menengah yang Harus Segera Disetop


Selasa, 29 April 2025 / 03:51 WIB
10 Kebiasaan Merugikan Kelas Menengah yang Harus Segera Disetop
ILUSTRASI. Stabilitas keuangan dan kebebasan finansial sering kali tampak sulit diraih bagi banyak orang di kelas menengah bawah. KONTAN/Muradi


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

8. Salah Mengelola Kredit dan Utang

Manajemen kredit yang buruk dapat berdampak luas pada kesehatan keuangan Anda. Saldo kartu kredit yang tinggi dan pembayaran yang terlewat dapat menurunkan skor kredit Anda, yang menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi pada pinjaman di masa mendatang dan membatasi pilihan keuangan Anda.

Untuk meningkatkan manajemen kredit, mulailah dengan membayar semua tagihan tepat waktu. Jika memungkinkan, atur pembayaran otomatis untuk menghindari biaya keterlambatan. Kemudian, kurangi saldo kartu kredit, dengan fokus pada utang berbunga tertinggi terlebih dahulu.

9. Kurangnya Literasi Keuangan

Kurangnya pengetahuan keuangan dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk dalam berbagai aspek keuangan pribadi. 

Meningkatkan literasi keuangan Anda tidak memerlukan gelar ekonomi. Mulailah dengan sumber daya daring gratis, buku keuangan pribadi, atau kelas komunitas. 

Saat Anda menjadi lebih melek finansial, Anda akan merasa lebih percaya diri dalam membuat keputusan tentang tabungan, investasi, dan pengelolaan utang. 

Baca Juga: Putrinya Pinjam Uang untuk Merombak Dapur, Warren Buffett Suruh Pergi ke Bank

10. Prioritaskan Kepuasan Jangka Pendek daripada Tujuan Jangka Panjang

Keinginan untuk mendapatkan imbalan langsung sering kali mengabaikan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang. Meskipun menikmati hidup saat ini adalah hal yang wajar, memprioritaskan keinginan jangka pendek daripada kebutuhan jangka panjang secara konsisten dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

Kembangkan keseimbangan antara kenikmatan saat ini dan keamanan di masa depan. Tetapkan tujuan keuangan jangka panjang yang dapat dicapai, seperti menabung untuk membayar uang muka rumah atau membangun dana pensiun. Pecahkan tujuan ini menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan mudah dikelola.

Selanjutnya: Punya Dana Segar? Ini yang Harus Dilakukan Pertama Kali Menurut Warren Buffett



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×