kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.618   -43,00   -0,26%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

10 Mata Uang dengan Performa Terburuk di Tahun 2024


Jumat, 28 Maret 2025 / 07:49 WIB
10 Mata Uang dengan Performa Terburuk di Tahun 2024
ILUSTRASI. 10 Mata Uang dengan Performa Terburuk di Tahun 2024


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Situasi politik dan keamanan global yang buruk sepanjang tahun 2024 berhasil melemahkan kekuatan banyak mata uang dunia. Sepuluh mata uang berikut ini termasuk yang paling buruk.

Selain perang yang masih bergejolak di Gaza dan Ukraina, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat di akhir tahun 2024 juga dengan cepat mengubah kebijakan ekonomi dunia.

Potensi berkobarnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah terlihat, bahkan sebelum Trump dilantik awal tahun 2025.

Daftar 10 mata uang dengan performa terburuk di tahun 2024 ini disusun berdasarkan kinerja masing-masing mata uang terhadap dolar Amerika Serikat.

Mengutip data Insider Monkey, berikut adalah 10 mata uang dengan performa terburuk di tahun 2024:

Baca Juga: 10 Negara Terkaya di Dunia Tahun 2025 Berdasarkan PDB per Kapita

1. Real Brasil

Real Brasil dinilai menunjukkan performa terburuk di tahun 2024, karena jatuh ke titik terendahnya terhadap dolar AS. Situasi ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar tentang defisit pemerintah yang meningkat dengan cepat dan inflasi yang terus meningkat.

Investor pun disebut khawatir dengan kapasitas Presiden Luiz Inácio Lula da Silva untuk mengendalikan defisit anggaran negara. Nilai real Brasil melemah hingga 21,6% terhadap dolar AS pada tahun 2024.

2. Rubel Rusia

Pada November 2024, rubel jatuh 10% terhadap dolar AS. Hal itu menyebabkan rubel turun 20% sejak awal September dan lebih dari 25% dari titik tertingginya di pertengahan tahun.

Penurunan pada bulan November dipicu oleh sanksi AS terhadap lembaga-lembaga Rusia, terutama bank milik negara Gazprombank. Nilai rubel Rusia secara keseluruhan melemah hingga 18,6% terhadap dolar AS pada tahun 2024.

3. Won Korea Selatan

Stabilitas politik Korea Selatan yang terguncang jelang penutupan tahun 2024 rupanya berdampak besar. Nilai tukar won terhadap dolar AS jatuh ke level terendah dalam 16 tahun terakhir pada pertengahan Desember.

Secara keseluruhan, nilai won Korea Selatan melemah hingga 12,4% terhadap dolar AS pada tahun 2024.

Baca Juga: Inilah Kota Terkaya di Dunia, Rumah Bagi 350.000 Miliarder & 60 Triliuner

4. Dolar Selandia Baru

Selama tiga bulan terakhir di tahun 2024, dolar Selandia Baru telah kehilangan 5,6% nilainya terhadap dolar AS, menjadikannya mata uang G-10 terlemah. Menurut ANZ Bank Selandia Baru, inflasi di negara tersebut kemungkinan akan meningkat lebih lanjut, dipimpin oleh mata uang yang lebih lemah dan meningkatnya biaya energi.

Secara keseluruhan, nilai dolar Selandia Baru melemah hingga 11,4% terhadap dolar AS pada tahun 2024.

5. Yen Jepang

Mata uang dengan performa terburuk berikutnya adalah yen. Devaluasi yen Jepang mencapai level terendah dalam hampir setengah abad dan memberikan dampak yang beragam pada perekonomian negara tersebut, termasuk biaya impor yang lebih tinggi dan masalah fiskal.

Sepanjang tahun 2024, nilai yen Jepang terhadap dolar AS melemah hingga 10,3%.

6. Dolar Australia

Dolar Australia juga menunjukkan pelemahan, anjlok hingga 62 sen AS, level terendah sejak Oktober 2022. Penurunan nilai ini terutama disebabkan oleh kemerosotan ekonomi di China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia.

Nilai dolar Selandia Baru melemah hingga 9,1% terhadap dolar AS pada tahun 2024.

7. Dolar Kanada

Dolar Kanada berjuang sepanjang sebagian besar tahun 2024, bertahan pada kisaran menengah sebelum akhirnya menyerah pada kuartal keempat dan jatuh ke posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir. Situasi ini didorong ketidakstabilan dalam pemerintah federal, defisit anggaran federal, serta kekhawatiran tentang tarif yang diusulkan oleh pemerintah Trump.

Secara keseluruhan, nilai dolar Kanada terhadap dolar AS melemah hingga 7,9% di tahun 2024.

Baca Juga: Daftar Teratas 10 Negara Terkaya di Asia Tahun 2024

8. Franc Swiss

Dari tanah Eropa, mata uang franc Swiss juga menunjukkan performa yang cukup buruk. Meskipun tahun ini dimulai dengan kuat, suku bunga menurun sepanjang musim panas. Penurunan suku bunga, seiring dengan kesenjangan yang semakin lebar, membuat pasar obligasi franc Swiss sulit bersaing dengan mata uang lainnya.

Sepanjang tahun 2024, nilai franc Swiss melemah hingga 7,3% terhadap dolar AS.

9. Euro

Berikutnya ada euro, yang melemah seiring pertumbuhan ekonomi Eropa yang lambat dan kesulitan untuk bangkit kembali dalam beberapa tahun terakhir. Euro mengalami bulan yang sulit lagi setelah kemenangan pemilu Trump, jatuh ke level terendah dalam empat bulan di US$1,07.

Nilai euro di sepanjang tahun 2024 tercatat melemah hingga 6,2%.

10. Rand Afrika Selatan

Mata uang terakhir dalam daftar ini adalah rand Afrika Selatan. Beruntung, devaluasi rand sebesar kurang dari 4% pada tahun 2024 merupakan devaluasi yang relatif moderat. Rand anjlok tajam menyusul kemenangan Trump dalam pemilu presiden AS. Naik turunnya nilai rand berlangsung hingga akhir tahun 2024.

Secara keseluruhan, nilai rand Afrika Selatan terhadap dolar AS melemah 3,7%.

Tonton: Bukan AS, Inilah Negara yang Memimpin dalam Investasi Pembuatan Chip di 2025

Selanjutnya: Royal Canin Tingkatkan Layanan Digital untuk Pemilik Hewan Peliharaan

Menarik Dibaca: Royal Canin Tingkatkan Layanan Digital untuk Pemilik Hewan Peliharaan


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×