kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

100.000 Pekerja Irlandia Melakukan Aksi Demonstrasi


Senin, 23 Februari 2009 / 07:49 WIB


Sumber: AP, BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

DUBLIN. Sabtu (21/2), sekitar 100.000 orang memenuhi jalan-jalan utama di Ibukota Irlandia. Menurut pihak kepolisian setempat, aksi tersebut dilakukan untuk memprotes kebijakan pemerintah dalam menangani krisis ekonomi.

Aksi turun ke jalan yang terpusat jantung kota Dublin itu diorganisir oleh Irish Congress of Trade Unions. Mereka menentang rencana pemerintah yang ingin memangkas gaji di sektor publik. Para pekerja menganggap. kebijakan itu sangat kontras dengan kebijakan lain Pemerintahan Irlandia yang sudah menyuntikkan miliaran euro kepada bank-bank yang bermasalah.

Pemerintah berargumen, adanya pengurangan gaji sangat dibutuhkan untuk mengerem laju defisit Irlandia sehingga dapat memberikan kepastian kepada dunia internasional bahwa perekonomian Irlandia tidak akan semakin terpuruk.

Namun rencana tersebut, yang secara efektif akan memangkas 7% dari gaji sekitar 350.000 pekerja Irlandia, dicanangkan bersamaan dengan disetujuinya pengucuran dana bailout kepada perbankan secara tidak bertanggungjawab.

Sebelumnya, pihak organisasi berencana melakukan aksi demonstrasi itu sebagai protes pemotongan gaji. Namun pada akhirnya, pihak organisasi mengimbau seluruh pekerja di Irlandia untuk mendukung aksi tersebut.

“Generasi kami belum lagi lahir, tapi sudah terikat dengan kredit perumahan dalam rangka untuk menyelamatkan sistem perbankan,” jelas David Begg, Congress of Trade Unions General Secretary di hadapan para demonstran yang berkumpul di Merrion Square Dublin.

Serikat pekerja berharap, dengan dilakukannya aksi ini akan meyakinkan pemerintah bahwa para pekerja siap melakukan aksi mogok jika permintaan mereka diabaikan.

Sekadar informasi, Irlandia pernah menjadi salah satu negara di Eropa yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat. Namun, kondisi itu segera berakhir seiring dengan krisis kredit berbasis subprime mortgage yang berawal dari Amerika Serikat.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×