Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ketika infeksi COVID-19 di China terus meningkat, belasan negara telah mengumumkan pembatasan masuk terbaru bagi pelancong yang datang dari China.
Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, memperkenalkan kembali tes negatif COVID-19 pra-penerbangan untuk orang yang terbang dari Tiongkok. Lainnya, seperti Jepang dan Italia, mewajibkan pengujian pada saat kedatangan dan karantina bagi mereka yang dinyatakan positif.
Satu negara, Maroko, bahkan telah memutuskan untuk melarang masuknya semua pelancong yang datang dari China secara langsung dalam langkah yang akan mulai berlaku pada hari Selasa.
Reuters memberitakan, juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning mengatakan, pembatasan masuk COVID-19 beberapa negara yang menargetkan China tidak memiliki dasar ilmiah dan tidak masuk akal.
"Kami dengan tegas menentang praktik semacam itu" dan akan mengambil tindakan yang sesuai," tegasnya.
Baca Juga: Lonjakan Infeksi China Kembali Menghambat Ekonomi China
Melansir Time, berikut adalah negara-negara yang sejauh ini telah mengumumkan pembatasan masuk bagi turis China:
1. Korea Selatan
Mulai 5 Januari 2023, pelancong dari China akan diminta untuk menjalani tes COVID-19 sebelum dan setelah tiba di negara itu. Korea Selatan juga mengatakan akan membatasi penerbitan visa jangka pendek untuk China hingga akhir bulan dan untuk sementara menghentikan peningkatan penerbangan antara negara tetangga.
2. India
Mulai 1 Januari 2023, India mengumumkan akan mewajibkan pelancong yang tiba di China dan Hong Kong, serta Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand, untuk memberikan bukti tes negatif COVID-19 tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan. Pemerintah India sebelumnya mengumumkan bahwa mereka juga akan mulai menguji 2% kedatangan internasional untuk COVID-19 secara acak.
3. Malaysia
Pada 30 Desember, pemerintah Malaysia mengumumkan akan mulai menyaring semua pelancong yang masuk dari China dan tempat lain untuk demam, dan akan mengelola mereka yang terdeteksi demam atau gejala lain dengan tes COVID-19. Pemerintah mengatakan akan menguji air limbah pada pesawat yang tiba dari China dalam upaya mendeteksi varian baru.