Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
4. Italia
Italia termasuk negara yang pertama mengumumkan persyaratan masuk baru untuk pelancong yang datang dari China. Pada 28 Desember 2022, Menteri Kesehatan Italia mengumumkan bahwa semua penumpang maskapai akan dikenakan pengujian wajib pada saat kedatangan. Italia adalah negara Eropa pertama dan satu-satunya yang menerapkan kebijakan semacam itu sejauh ini.
5. Amerika Serikat
Pada 28 Desember 2022, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan bahwa AS akan mewajibkan pelancong yang datang dari China, Hong Kong, dan Makau untuk menunjukkan tes negatif COVID-19 yang dilakukan tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan mereka.
Pembatasan baru, yang mulai berlaku pada 3 Januari, terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kurangnya transparansi China atas wabahnya serta kegagalannya untuk melacak dan mengurutkan varian secara memadai di dalam negeri.
Baca Juga: Korea Selatan Mewajibkan Tes COVID-19 pada Pelancong dari Hong Kong dan Makau
6. Prancis
Mulai 5 Januari 2023, Pemerintah Prancis mengumumkan akan mewajibkan pelancong dari China untuk menunjukkan tes negatif COVID-19 tidak kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan. Penumpang juga akan diminta untuk memakai masker dalam penerbangan dan menjalani tes acak pada saat kedatangan.
7. Inggris
Mulai 5 Januari 2023, pelancong dari Tiongkok ke Inggris akan diminta untuk menunjukkan tes negatif COVID-19 yang dilakukan tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan. Selain itu, sampel penumpang juga akan diuji pada saat kedatangan.
8. Spanyol
Mulai 3 Januari 2023, Pemerintah Spanyol akan mewajibkan pelancong yang datang dari China untuk memberikan tes negatif COVID-19 atau bukti vaksinasi. Untuk yang terakhir, Madrid mengatakan akan menerima vaksin apa pun yang diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia, termasuk Sinovac dan Sinopharm buatan China.
9. Australia
Mulai 5 Januari 2023, orang yang bepergian dari China, Hong Kong, dan Makau ke Australia akan diminta untuk menunjukkan tes negatif COVID-19 yang dilakukan dalam waktu 48 jam sebelum perjalanan.
“Ini adalah tindakan sementara yang mencerminkan kurangnya informasi komprehensif saat ini tentang situasi di China,” kata Menteri Kesehatan Australia Mark Butler.
Baca Juga: PPKM Dicabut, Pemerintah Diminta Perketat Kedatangan WNA dan WNI dari China