Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kekerasan di Capitol Hill tidak hanya menuai kecaman dari masyarakat luas, tapi juga dari kalangan internal Gedung Putih. Sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan dua pembantu utama ibu negara Melania Trump mengundurkan diri pada Rabu dan lebih banyak pejabat tinggi Gedung Putih tengah mempertimbangkan mengundurkan diri.
Mereka yang mempertimbangkan mengundurkan diri termasuk penasihat keamanan nasional Robert O'Brien dan wakilnya, Matthew Pottinger, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan.
Mengutip Reuters, Kamis (7/1), Kepala Staf Ibu Negara, Stephanie Grisham mengundurkan diri setelah pendukung Presiden Donald Trump dengan kasar menduduki Capitol AS dalam upaya untuk memblokir Kongres untuk mengesahkan hasil pemilihan presiden.
“Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih. Saya sangat bangga menjadi bagian dari misi Nyonya Trump untuk membantu anak-anak di mana saja, dan bangga atas banyak pencapaian administrasi ini, "kata Grisham dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Dapatkah Trump dicopot dari jabatannya sebelum 20 Januari 2021?
Grisham, yang menghabiskan satu tahun sebagai sekretaris pers Gedung Putih sebelum menjadi kepala staf ibu negara, tidak mengatakan apakah pengunduran dirinya sebagai reaksi atas kekerasan di ibu kota negara, tetapi sumber yang mengetahui keputusannya mengatakan kekerasan itu adalah jerami terakhir untuknya.
Sekretaris sosial Gedung Putih, Rickie Niceta, juga mengundurkan diri, begitu pula wakil sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Matthews, dua sumber mengatakan kepada Reuters.
O'Brien juga mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, seperti halnya Pottinger, wakil penasihat keamanan nasional yang telah menjadi suara kunci dalam kebijakan China dalam pemerintahan, kata dua sumber.
Baca Juga: Pasca penyerbuan Capitol, 1.800 pasukan Garda Nasional dikerahkan ke Washington