Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memprediksi, pertumbuhan ekonomi Negeri Merlion itu masih akan melanjutkan perlambatan di 2011. Lee menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut. Di antaranya lingkungan ekonomi global yang sulit dan upaya pemerintah untuk menekan laju pekerja asing di negaranya.
Dalam pesan tahun baru yang dirilis kemarin, PM Singapura juga bilang, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura tumbuh 4,8% pada tahun lalu. Angka tersebut masih lebih rendah dari target pertumbuhan PDB yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar 5%. Di 2012, lanjutnya, perekonomian akan tumbuh 1% hingga 3%.
”Masalah utang Eropa masih jauh dari kata selesai. Hal ini masih akan mengancam pertumbuhan ekonomi global. Bagi sebuah negara yang kecil dan terbuka, Singapura sudah pasti akan merasakan dampaknya,” papar Lee.
Pada Oktober lalu, pemerintah Singapura bergabung dengan sejumlah negara Asia lainnya dengan melakukan intervensi di pasar mata uang. Pada saat yang bersamaan, negara kecil ini juga tengah berjibaku untuk menahan laju kedatangan imigran.
Pernyataan Lee diamini oleh sejumlah analis. Salah satunya adalah Irvin Seah, ekonom DBS Group Holdings Ltd di Singapura. ”Perlambatan ekonomi yang terjadi di China, pemulihan ekonomi di AS, dan risiko penurunan pertumbuhan ekonomi di Eropa merupakan tiga faktor utama yang akan mempengaruhi outlook ekonomi Singapura,” jelas Seah.
Dia menambahkan, perkiraan pertumbuhan yang dipatok Lee tahun depan menunjukkan adanya konstraksi pada kuartal empat. ”Dampak krisis terhadap ekonomi Singapura akan jauh lebih parah ketimbang prediksi pasar” tambahnya.