kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   -90,00   -0,56%
  • IDX 7.017   -71,99   -1,02%
  • KOMPAS100 1.040   -10,68   -1,02%
  • LQ45 811   -9,46   -1,15%
  • ISSI 212   -0,48   -0,23%
  • IDX30 416   -5,22   -1,24%
  • IDXHIDIV20 497   -6,62   -1,31%
  • IDX80 119   -1,44   -1,20%
  • IDXV30 123   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 137   -1,93   -1,39%

2024: Tahun Terpanas dalam Sejarah, Peringatan Darurat untuk Masa Depan


Senin, 13 Januari 2025 / 13:50 WIB
2024: Tahun Terpanas dalam Sejarah, Peringatan Darurat untuk Masa Depan
ILUSTRASI. Tahun 2024 dinyatakan sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah global dengan suhu rata-rata global melampaui ambang batas kritis. REUTERS/Toby Melville 


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024 resmi dinyatakan sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah global, dengan suhu rata-rata global melampaui ambang batas kritis 1,5°C di atas tingkat pra-industri.

Pengumuman ini disampaikan oleh Copernicus Climate Change Service, program pengamatan bumi Uni Eropa, pada hari Jumat, 10 Januari 2025.

Rekor Suhu Global yang Mengejutkan

Menurut Copernicus dikutip dari sciencealert, suhu rata-rata global pada tahun 2024 mencapai 1,6°C di atas suhu rata-rata akhir abad ke-19 yang dianggap mewakili tingkat pra-industri.

Catatan ini menjadikan 2024 sebagai tonggak sejarah yang menggambarkan dampak serius dari perubahan iklim yang didorong oleh aktivitas manusia.

Baca Juga: Rotasi Bumi Mengalami Perlambatan, Apa Pengaruhnya terhadap Kehidupan Manusia?

Terdapat dua faktor utama yang mendorong peningkatan suhu pada tahun 2024:

  1. Emisi Gas Rumah Kaca
    Pembakaran bahan bakar fosil yang terus berlanjut menjadi penyebab utama peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Proses ini meningkatkan efek rumah kaca yang memerangkap panas di permukaan bumi.

  2. Fenomena El Niño
    Fenomena iklim ini memengaruhi suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, yang pada gilirannya meningkatkan suhu rata-rata global hingga 0,2°C.

Pemanasan global pada tahun 2024 memicu berbagai bencana lingkungan, termasuk gelombang panas ekstrem, curah hujan yang sangat tinggi, dan kebakaran hutan besar. Salah satu contoh nyata adalah kebakaran hutan di Los Angeles, California, yang diperburuk oleh perubahan iklim. Tingginya kadar uap air atmosfer global juga memperparah intensitas bencana ini.

Posisi Australia dalam Tren Global

Meski 2024 bukan tahun terpanas bagi Australia secara keseluruhan, beberapa wilayah di benua ini mencatat rekor suhu baru, khususnya di bagian barat daya, tengah, dan timur. Hal ini menunjukkan pola perubahan iklim yang tidak merata tetapi tetap signifikan secara global. Perbandingan dengan Rekor Sebelumnya:

  • Australia: Tahun 2024 menjadi tahun terpanas kedua setelah 2019.
  • Global: Setiap tahun dalam dekade terakhir termasuk dalam sepuluh tahun terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1850.

Baca Juga: Mengejutkan! Mikroplastik Mengancam Makanan Laut Favorit Kita

Apakah Kesepakatan Paris Gagal?

Kesepakatan Paris bertujuan untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5°C di atas tingkat pra-industri. Meskipun suhu pada tahun 2024 melampaui ambang ini, keberhasilan Kesepakatan Paris akan diukur berdasarkan rata-rata suhu jangka panjang, bukan tahun tunggal.

Namun, pencapaian 2024 menjadi peringatan serius bahwa tindakan lebih cepat dan tegas diperlukan untuk menghindari skenario terburuk.

Salah satu pelajaran penting dari tahun 2024 adalah bahwa emisi gas rumah kaca memiliki hubungan linier dengan peningkatan suhu global. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mendekarbonisasi ekonomi global harus dipercepat untuk menghentikan tren pemanasan yang merusak.

Langkah Konkret yang Dapat Diambil:

  1. Pengurangan Emisi Secara Cepat
    Meningkatkan investasi dalam energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
  2. Adaptasi Teknologi Ramah Lingkungan
    Mendorong inovasi dalam teknologi rendah karbon.
  3. Kerja Sama Global
    Memperkuat komitmen internasional dalam mitigasi perubahan iklim.

Baca Juga: Angin Santa Ana Memperburuk Kebakaran Mematikan di California, Begini Penjelasannya

Prospek Masa Depan

Tahun 2024 mungkin menjadi puncak sementara dari pemanasan global akibat dampak El Niño, tetapi tren jangka panjang menunjukkan bahwa suhu global kemungkinan akan terus meningkat dalam beberapa dekade mendatang.

Oleh karena itu, mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon menjadi semakin mendesak.

Selanjutnya: Denda Ultimum Remedium di Bidang Cukai Capai Rp 77,61 Miliar Pada 2024

Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan 13-19 Januari 2025, Pop Mie Beli 2 Lebih Murah



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×